Kabar Bima

Konkercab PGRI Bolo, Masa Depan Guru Jadi Tema Utama

406
×

Konkercab PGRI Bolo, Masa Depan Guru Jadi Tema Utama

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan menggelar Kongres Kerja Cabang (Konkercab) di Gedung Sinar As Kecamatan Bolo, Senin (10/9). Selain dihadiri oleh seluruh anggota PGRI se Kecamatan Bolo, kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PGRI Kabupaten Bima dan ketua PGRI Provinsi NTB.

Konkercab PGRI Bolo, Masa Depan Guru Jadi Tema Utama - Kabar Harian Bima
Ketua PGRI Provinsi NTB H Ali Rahim. Foto: Yadien

Ketua PGRI Provinsi NTB H Ali Rahim mengatakan, pada moment Konkercab tersebut pihaknya membahas banyak hal mengenai persoalan yang dihadapi guru. Terutama guru di Kabupaten Bima dan Kecamatan Bolo. Salah satunya, mendorong guru agar terus melakukan upaya inovasi untuk memajukan pendidikan sebagai kontribusi guru.

“Tema besarnya adalah masa depan guru dan guru masa depan,” ujarnya.

Dalam Konkercab tersebut juga, pihaknya menekankan kepada pengurus PGRI Kecamatan Bolo maupun penguru PGRI Kabupaten Bima agar mempersiapkan kader terbaik. Untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang akan menjabat sebagai pengurus PGRI berikut.

“Itu penting agar bisa melanjutkan perjuangan PGRI,” katanya.

Diakui Ali, dalam waktu dekat kontelasi dan pesta demokrasi akan segera digelar. Sering kali guru menjadi korban akibat dampat pilihan politik. Guru-guru yang dimutasi dengan sepihak, dipindahkan dengan tidak berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pendidikan tapi berdasarkan keberpihakan politik. Untuk itu, dirinya mengimbau agar guru bisa bersikap independen dan tidak terlibat politik praktis.

“Bersikap independen itu penting. Artinya tidak boleh terlibat aktif dalam politik keberpihakan. Namun secara pribadi silahkan memilih sesuai keinginan,” imbaunya.

Ia menambahkan, jika dikemudian hari ada guru yang diperlaukan secara diskriminatif, dirinya berharap guru tersebut segera melaporkanya ke pengurus PGRI agar bisa ditindaklanjuti dan didalami masalahnya, untuk kemudian sama-sama dicarikan solusi.

“Saya dapat kabar ada kadis, sekdis juga semena-mena pada guru padahal itu bukan wewenangnya mereka,” tutupnya.

*Kahaba-10