Kota Bima, Kahaba.- Dinas Dikpora Kota Bima telah memanggil dan memeriksa sejumlah tenaga pendidik yang diduga terlibat dalam politik praktis dan menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon dalam Pilkada 2024.
Tenaga pendidik yang terlibat di antaranya adalah seorang kepala TK, guru TK, serta seorang guru SMPN 3 Kota Bima.
Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima, Muhammad Humaidin mengungkapkan, pemanggilan dan pemeriksaan tersebut dilakukan pada Rabu pekan lalu.
Para guru yang bersangkutan mengaku khilaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya. Mereka juga siap untuk mengikuti proses pembinaan yang akan diberikan oleh dinas terkait.
“Mereka sudah mengakui kesalahan dan menyatakan siap untuk dibina,” ujar Humaidin, Selasa 17 September 2024.
Disinggung soal sanksi, Humaidin mengaku hasil pemeriksaan sudah direkomendasikan ke BKPSDM untuk ditindaklanjuti. Terkait sanksi, akan ditentukan tim setelah berkoordinasi lebih lanjut antara Dikpora, BKPSDM, dan Inspektorat.
“Tim tersebut akan bertugas menilai dan memutuskan bentuk sanksi yang akan diberikan,” terangnya.
Setelah kejadian ini, Humaidin menegaskan bahwa Dikpora akan meningkatkan intensitas pembinaan di seluruh sekolah untuk memastikan bahwa para tenaga pendidik tetap mematuhi prinsip netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tidak terlibat dalam aktivitas politik praktis.
“Kami terus mengingatkan para guru untuk menjunjung tinggi netralitas ASN dan tidak berpolitik praktis, demi menjaga integritas dunia pendidikan,” kata Humaidin.
*Kahaba-01
