Kabar Kota Bima

Proyek Miliaran dari Bank Dunia Masuk Kota Bima, Wawali: Ini Anugerah, Jangan Disia-siakan

225
×

Proyek Miliaran dari Bank Dunia Masuk Kota Bima, Wawali: Ini Anugerah, Jangan Disia-siakan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait pembangunan Kolam Retensi Amahami dan Taman Ria, di Aula Bappeda Kota Bima pada Rabu 26 November 2025. Kegiatan dimaksud merupakan bagian dari program National Urban Flood Resilience Program (NUFReP).

FGD pembangunan Kolam Retensi Amahami dan Taman Ria, di Aula Bappeda Kota Bima. Foto: Ist

FGD tersebut digelar sebagai langkah penyamaan persepsi dan dukungan lintas sektor terhadap megaproyek pengendalian banjir yang mulai berjalan di Kota Bima.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut PPK Perencanaan dan Program Balai Besar Wilayah Sungai NT I, Made Mira Charisma, PPK NUFReP, PPK Sungai dan Pantai I, Dinul Hidayat, pelaksana proyek PT. Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) bersama PT. Sarana Bhuana Jaya, serta sejumlah pejabat daerah, camat, lurah, TSBK, dan relawan kebencanaan.

Program NUFReP yang didanai Bank Dunia (World Bank) ini mencakup pembangunan drainase primer sepanjang 14 kilometer di 12 kelurahan, serta dua kolam retensi masing-masing di Taman Ria dan Amahami. Infrastruktur ini ditargetkan mampu mengurangi risiko banjir yang selama bertahun-tahun menjadi ancaman utama Kota Bima.

Pemerintah Kota Bima juga menyatakan dukungan penuh melalui penganggaran APBD untuk pembebasan lahan dan integrasi drainase sekunder, dengan nilai mencapai Rp 2 miliar lebih pada tahun 2026.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menekankan bahwa pembangunan kolam retensi bukan sekadar proyek fisik, melainkan upaya strategis untuk menyelamatkan Kota Bima dari ancaman banjir.

“Kota Bima memiliki pengalaman pahit terkait banjir sejak tahun 2006 hingga sekarang. Kerugian material terjadi berulang, bahkan dampak sosialnya jauh lebih besar,” tegas Feri.

Ia juga menyampaikan, mitigasi banjir dilakukan melalui dua pendekatan yakni struktural melalui pembangunan fisik, dan non-struktural melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar menjaga lingkungan dan mendukung proyek.

“Proyek ini tidak menggunakan dana APBD. Tidak semua daerah mendapat kesempatan seperti ini. Di Indonesia hanya ada enam kota yang menerima, dan salah satunya Kota Bima. Ini adalah anugerah yang wajib kita dukung,” tegasnya menutup sambutan.

*Kahaba-01