Kota Bima, Kahaba.- Hasil refocusing anggaran Pemkot Bima tahun 2021 rupanya belum juga diterima oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dampaknya pun beberapa program yang mestinya berjalan, namun tertunda.
Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima H Fakhrunrazi yang dimintai tanggapan mengatakan, pembahasan refocusing sudah selesai sejak dua pekan lalu. Hanya saja saat ini sedang proses finalisasi input di tingkat TAPD, kemudian OPD dan beberapa bagian.
“Targetnya proses penginputan selesai pekan ini. Sehingga bisa segera diserahkan ke dewan dan mengumumkan di website resmi Pemkot Bima,” katanya, Kamis (20/5).
Menurut Fakhrunrazi, ada beberapa kendala sehingga proses refocusing tidak sesuai target hingga 31 Maret 2021. Namun hal ini bukan hanya terjadi di Kota Bima, tapi juga Pemerintah Provinsi NTB.
Ia menjelaskan, agar tidak salah diartikan publik bahwa refocusing adalah pergeseran anggaran bukan perubahan APBD. Besarnya pergeseran anggaran ini Rp 48 Miliar, dengan alokasi Rp 14 Miliar untuk pengurangan DAU Rp 34 Miliar untuk pemenuhan kebutuhan 8 persen dana Covid-19.
“Beberapa anggaran yang digeser dan dikurangi berasal dari belanja barang dan jasa serta belanja modal. Paling banyak diambil itu anggaran dari belanja barang dan jasa berupa ATK, makan minum kegiatan, cetak penggandaan hingga SPPD,” bebernya.
Fakhrunraji memastikan, masyarakat atau siapapun nanti bisa dengan mudah mengakses informasi pergeseran anggaran di laman website Pemkot Bima, karena semuanya tertuang dalam SIPD. Masyarakat bisa mengakses SIPD Kota Bima, jika ada kesulitan bisa ke bagian anggaran.
“Nanti juga pemerintah akan mengumumkan juga penggunaan anggaran Rp 34 Miliar yang diperuntukkan penanganan Covid-19,” tambahnya.
*Kahaba-04