Kota Bima, Kahaba.- Guna memperkuat budaya literasi dan meningkatkan mutu bacaan masyarakat, Pemerintah Kota Bima menerima bantuan sebanyak 55 ribu eksemplar buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Rabu 16 Juli 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Muhammad Mahdun, Plt Asisten II Setda H Sukarno, Kabid Pembinaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca dari Perpusnas RI Edi Sutrisno, serta perwakilan lembaga penerima bantuan buku.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Muhammad Mahdun menyampaikan, bantuan kali ini merupakan yang terbanyak di NTB dan menjadi bukti apresiasi nasional terhadap kinerja dan komunikasi pemerintah daerah dengan Perpusnas.
“Ini adalah bentuk kepercayaan pusat terhadap komitmen Kota Bima dalam pengembangan literasi. Kita juga sedang mengusulkan bantuan serupa untuk puskesmas, rumah sakit, dan lembaga pemasyarakatan,” ujar Mahdun.
Ia juga menjelaskan capaian literasi Kota Bima yang menggembirakan. Saat ini, Kota Bima menempati peringkat pertama di NTB dalam peningkatan minat baca dan peringkat 24 secara nasional.
Pemerintah pusat juga telah memberikan dukungan dana sebesar Rp 9 miliar untuk pembangunan gedung perpustakaan, Rp 500 juta untuk pengadaan perabot, serta Rp 600 juta DAK non-fisik.
Namun demikian, Mahdun mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi hambatan akreditasi di masa mendatang, akibat belum adanya anggaran untuk menghadirkan asesor pusat.
Sementara itu, Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut.
Ia menilai, keberhasilan mendapatkan bantuan ini merupakan hasil dari kerja keras dan komunikasi profesional jajaran Dinas Perpustakaan.
“Buku adalah media terbaik untuk membangun karakter dan pengetahuan anak-anak kita. Di tengah derasnya arus digitalisasi, buku harus tetap menjadi sahabat utama generasi muda,” tegasnya.
Meski begitu, Wali Kota menyayangkan masih rendahnya alokasi anggaran terhadap perpustakaan. Ia menekankan bahwa pembangunan SDM melalui literasi tak kalah penting dari pembangunan infrastruktur fisik.
“Percuma kita punya sumber daya alam yang melimpah, kalau tidak ditopang dengan sumber daya manusia yang cerdas,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota memberi arahan tegas agar seluruh buku yang diterima segera dimanfaatkan dan tidak dibiarkan menumpuk di rak atau gudang.
“Saya akan turun langsung mengecek kondisi perpustakaan. Ajak anak-anak membaca, adakan kegiatan literasi, dan bangun budaya membaca sejak dini di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
*Kahaba-04













