Kabar Kota Bima

Perjuangan dan Air Mata, 63 Wisudawati Akbid Surya Mandiri Bima Akhirnya Dikukuhkan

0
×

Perjuangan dan Air Mata, 63 Wisudawati Akbid Surya Mandiri Bima Akhirnya Dikukuhkan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Akademi Kebidanan (Akbid) Surya Mandiri Bima resmi mengukuhkan 63 wisudawati sebagai Ahli Madya Kebidanan pada Rapat Terbuka Senat dalam rangka wisuda, pelantikan, dan angkat sumpah lulusan DIII Kebidanan angkatan ke-XV tahun akademik 2024–2025, di Gedung Convention Hall, Rabu 10 Desember 2025.

Proses wisuda bidan kampus Akbid Surya Mandiri Bima. Foto: Eric

Pengukuhan dipimpin Direktur Akbid Surya Mandiri Bima Nurul Qamarya, didampingi perwakilan LLDIKTI Wilayah VIII I Wayan Suarjaya, Ketua dan pengurus Yayasan Hj Emiyati dan Haerul Abrar, tokoh pendidikan Agus Salim, Asisten II Setda Kota Bima H Supratman, serta para orang tua mahasiswa.

Dalam sambutannya, Nurul Qamarya menyampaikan kebanggaan mendalam atas pencapaian para lulusan yang kini menyandang gelar A.Md.Keb setelah melewati seluruh proses akademik.

“Wisuda ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang yang dipenuhi perjuangan, air mata, dan dedikasi luar biasa,” ujarnya.

Ia menegaskan, keberhasilan seorang bidan tidak hanya ditentukan oleh keterampilan medis, tetapi juga kemampuan menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta kasih sayang tulus yang diberikan kepada setiap pasien.

Dunia kebidanan, katanya, terus berkembang menghadapi tuntutan teknologi dan tantangan baru, sehingga kualitas SDM harus terus ditingkatkan.

Karena itulah, tahun ini Akbid Surya Mandiri berhasil memperoleh hibah penelitian dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendiktisaintek, sebagai upaya memperkuat kualitas akademik dan riset kampus.

Sementara itu Asisten II Setda Kota Bima H Supratman turut memberikan apresiasi kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studi selama tiga tahun penuh dinamika, mulai dari perkuliahan, praktikum, tugas lapangan, hingga ujian kompetensi.

“Pengukuhan ini adalah bukti kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan kalian, juga dukungan penuh dari orang tua dan keluarga,” katanya.

Menurut Supratman, bidan adalah profesi mulia karena menjadi garda pertama yang mendampingi ibu dan bayi pada momen paling krusial. Di tengah isu kesehatan masyarakat seperti stunting dan peningkatan kesehatan ibu-anak, peran bidan profesional sangat dibutuhkan.

Ia berpesan agar para lulusan terus belajar, menjaga etika profesi, dan memberikan pelayanan berbasis empati.

“Sentuhan hati sering kali jauh lebih berarti dibanding tindakan medis. Jadilah tenaga kesehatan yang berintegritas dan berkontribusi bagi Kota Bima,” tambahnya.

Pada momen tersebut juga diumumkan 6 lulusan terbaik yang meraih penghargaan yakni Nifatunnisa (IPK 3,52), Marjan Febrianti (IPK 3,56), Alifa Musdalifah (IPK 3,58), Erviana Fitri (IPK 3,64), Amelia (IPK 3,64) dan Putri Wahyuningsih (IPK 3,78) sebagai peraih IPK tertinggi.

*Kahaba-04