Kota Bima, Kahaba.- Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bima Jumat (31/1) juga merugikan petani di Kelurahan Kumbe dan Oi Fo’o. Sekitar 50 hektar lahan pertanian di So Bantau Kelurahan Oi Fo’o terendam banjir yang meluap akibat tanggul manual yang dibuat warga jebol. (Baca. Warga Tuding Marmer Oi Fo’o Biang Banjir)
Akibatnya, puluhan petani merugi. Sebagian hasil pertanian sudah terseret banjir, pun sebagiannya rusak parah. Untuk itu, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) telah melaporkan persoalan itu ke Pemerintah Kelurahan, namun hingga kini belum ada bantuan.
“Lahan pertanian warga hanya dibentengi tanggul manual yang terbuat dari tanah. itu-pun mudah roboh setiap banjir melanda, akibat banjir kami merugi pak,” keluh Ketua Gapoktan Sanggopa So Bantau Kelurahan Oi Foo, Hardiansyah, Senin (2/2).
Diakuinya, banjir akibat air dari gunung itu telah merusak lahan dan hasil pertanian mereka. Kendati sudah melapor ke Pemerintahan Kelurahan, namun belum ada tindakan nyata untuk membuat tanggul permanen.
“Pihak Kelurahan sudah turun meninjau lokasi. Agar lahan pertanian tidak kebanjiran lagi, kami minta dibangun tanggul permanen. Terutama di dekat titik rawan banjir atau lahan rendah,” pintanya.
Ia juga mengaku sudah mendatangi kantor BPBD Kota Bima guna mengecek laporan Gapoktan. Setelah di cek, tidak ada satu pun surat yang masuk tentang usulan itu. “Pantas saja, pembangunan tanggul sulit terealisasi,” Katanya.
Ia berharap, Pemerintah dapat merespon cepat keinginan puluhan petani di Kelurahan Oi Fo’o. tidak mesti menunggu kembali banjir bah turun. Sebab, hanya dengan pertanian warga Oi Fo’o bisa memenuhi kehidupan sehari hari.
*Teta