Kota Bima, Kahaba.- Dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) guru menghadapi kurikulum merdeka, SMK Negeri 1 Kota Bima mengadakan In House Training (IHT) selama 2 hari, Sabtu dan Minggu (30-31/7) pekan kemarin.
Kegiatan yang diikuti puluhan tenaga pendidik setempat dihadiri Kepala SMKN 1 Kota Bima Ratnah, kemudian narasumber Dedy Rosadi dan Bambang Setiawan.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Bima Ratnah saat sambutannya berharap pada seluruh peserta yang hadir, agar mengikuti seluruh rangkaian acara pelatihan dengan maksimal. Terutama mendengarkan materi dan arahan dari narasumber, sehingga bisa diserap dan diaplikasikan dalam pembelajaran.
“Kami berharap bapak dan ibu guru semua bisa mengikuti acara IHT ini dengan baik, sehingga ilmu yang disampaikan dapat diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar,” ujarnya, Selasa (2/8).
Dia menjelaskan, ada beberapa hal mengapa pemerintah melaksanakan kurikulum merdeka antara lain, ketercapaian kompetensi peserta didik dan kondisi khusus dan ketertinggalan pembelajaran. Kemudian kurikulum ini juga memiliki kelebihan, yaitu pembelajaran intrakurikuler yang beragam, projek untuk menguatkan pencapaian profil pancasila, tenaga pendidik bisa berimprovisasi dalam memberikan program belajar.
“Mari kita sukseskan bersama kurikulum merdeka ini dengan menjalin kerjasama yang baik demi tercapainya generasi emas yang gemilang,” ajaknya.
Ratnah mengungkapkan, pelaksanaan kurikulum merdeka ini di kelas sepuluh (x), sehingga ketika kurikulum ini diwajibkan pada tahun 2024, SMK Negeri 1 Kota Bima sudah benar-benar siap.
“Kurikulum merdeka ini lebih menitikberatkan bagaimana membuat peserta didik bisa bahagia dalam belajar, kemudian guru juga bahagia dalam mengajar,” imbuhnya.
Sementara itu, pengawas pembina SMK Negeri 1 Kota Bima H Muhammad Saleh turut memberikan arahan pada peserta, materi yang disampaikan oleh narasumber terkait pengenalan kurikulum merdeka, pembelajaran dan asesmen, perencanaan proyek profil pelajar pancasila, platform Merdeka Mengajar (PMM), penyusunan modul ajar serta best practice implementasi kurikulum merdeka.
“Guru-guru sudah harus siap dan menerima kehadiran kurikulum merdeka ini, karena perkembangan zaman serta teknologi begitu cepat dan pesat. Terutama perkembangan informasi teknologi, sehingga harus diantisipasi dengan adanya perubahan kurikulum tersebut,” tuturnya.
Kemudian PLH Kepala Cabang Dinas Dikbud Bima Salahuddin menambahkan, kegiatan ini untuk mendorong terwujudnya perangkat ajar yang memerdekakan guru dan siswa.
“Saat ini kita berada pada revolusi industry 4.0 yang menuntut kita untuk terus merespon perubahan termasuk dalam pendidikan. Guru harus berubah dan terus bergerak menjemput perubahan, sehingga terus melakukan berbagai inovasi dalam pembelajaran serta menjadi guru yang dirindukan oleh peserta didiknya di kelas,” tambahnya.
*Kahaba-04