Kabar Kota BimaOlah Raga

Iuran BPJS Nunggak, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Cair, Syahwan: Itu Program Tipu-Tipu

1574
×

Iuran BPJS Nunggak, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Cair, Syahwan: Itu Program Tipu-Tipu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Muhammad Syahwan, keluarga Muhammad Arjuna, bocah Joki Cilik yang meninggal akibat kecelakaan latihan pacuan kuda dengan tegas mengungkapkan rasa kecewa terhadap Pemerintah Kota Bima, karena tidak menunjukkan kepedulian terhadap nasib para Joki Cilik. (Baca. Pemkot Bima Nunggak Bayar BPJS, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Bisa Dicairkan

Iuran BPJS Nunggak, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Cair, Syahwan: Itu Program Tipu-Tipu - Kabar Harian Bima
Muhammad Syahwan, paman Joki Cilik yang meninggal dunia. Foto: Bin

Salah satu masalah yang dihadapi orang tua Muhammad Arjuna saat ini kata dia, terkait asuransi kematian yang tidak dapat dicairkan. Disebabkan oleh kenyataan bahwa Pemerintah Kota Bima tidak pernah membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk para Joki Cilik.

Iuran BPJS Nunggak, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Cair, Syahwan: Itu Program Tipu-Tipu - Kabar Harian Bima

“Selama 3 tahun ini, baru sekali iuran BPJS Kesehatan Joki Cilik dibayarkan. Sudah nunggak 2 tahun lebih, sehingga berdampak asuransi kematian itu tidak bisa dicairkan,” sesalnya, Jumat 18 Agustus 2023.

Menurut Syahwan, meskipun hanya sekali pembayaran dilakukan pada tahun 2020 dalam bentuk penyerahan simbolis Kartu BPJS Kesehatan oleh Wali Kota Bima, program ini seakan hanya menjadi sandiwara semata. Setelah polemik seputar Joki Cilik mereda, perhatian pemerintah hilang begitu saja.

Syahwan, yang mengaku sebagai paman dari Muhammad Arjuna, menekankan, dulu saat terjadi polemik, para joki cilik dianggap sebagai aset berharga dan generasi emas. Namun, dalam kondisi saat musibah menimpa seperti kematian Arjuna, pemerintah terlihat seperti mengabaikan tanggung jawabnya.

“Sikap ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap perlindungan dan kesejahteraan para Joki Cilik yang telah lama menjadi bagian dari industri hiburan lokal,” kritiknya.

Saat ini sambung Syahwan, orang tua Arjuna kebingungan bagaimana caranya agar asuransi kematian anaknya bisa dicairkan. Setelah ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan, kemudian mendatangi Kantor DPPPA Kota Bima, sebagai instansi terkait yang dulunya pernah mengeluarkan Kartu BPJS tersebut.

“Dari DPPPA juga kebanyakan tidak tahu, sebab selama ini tidak ada pos anggarannya di dinas setempat,” bebernya.

Syahwan yang juga hadir bersama orang tua Arjuna di Kantor DPPPA Kota Bima, dihadapan Sekretaris dinas setempat menuding jika program untuk Joki Cilik itu Program Tipu-Tipu. Heboh di awal, namun kini tidak jelas.

“Tipu-tipu namanya kalau selama 2 tahun lebih iuran BPJS untuk para Joki Cilik itu tidak dibayar. Kan kasihan orang tua yang sudah kehilangan nyawa anaknya ini,” tegas Syahwan.

Sementara itu tambahnya, selama ini tunjangan kinerja ASN Kota Bima dipotong untuk bantu membiayai iuran BPJS masyarakat yang tidak mampu.

“Kemana uang itu,” tanyanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris DPPPA Kota Bima Mukhlis membantah, bahwa ini bukan Program Tipu-Tipu.

“Nanti akan kita koordinasi dulu dengan keuangan, siapa yang membayar BPJS para Joki Cilik, dan kenapa tidak diteruskan sampai sekarang,” pungkasnya.

*Kahaba-01