Kota Bima, Kahaba.- Proyek pembangunan pengendali banjir drainase primer di Kota Bima mulai berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas.
Terhitung sejak hari ini, Jumat 12 Desember 2025, jalur utama yang menghubungkan Kelurahan Salama dan Kelurahan Santi, tepatnya pada lokasi Jembatan Salama-Santi, resmi ditutup total untuk pembongkaran dan pengerjaan konstruksi.
Penutupan jalur ini mengejutkan banyak pengendara yang melintas, terutama mereka yang tidak mengetahui adanya informasi pembongkaran. Akibatnya, arus kendaraan dari kedua arah perbatasan kelurahan terpaksa harus putar balik mencari jalur alternatif.
Rute alternatif membengkak jarak
pengendara dari Kelurahan Santi yang hendak menuju Kelurahan Salama kini harus menempuh jarak yang lebih jauh.
Mereka wajib menghindari Jalan Gajah Mada yang terkenal dengan sistem satu arah, sehingga harus memutar melalui jalan lain di sekitarnya. Pembengkakan jarak tempuh ini pun dikeluhkan sejumlah warga yang sehari-hari melintasi jalur tersebut.
”Saya baru tahu sekarang. Biasanya kalau dari Santi ke Salama tinggal lurus saja. Sekarang harus putar jauh sekali, mana jalannya berkelok-kelok,” ujar Rahmat (45), seorang pengendara motor, kepada Kahaba.net di lokasi.
*Kahaba-01













