Kabar Kota Bima

Kukuhkan Pengurus PGRI, Wali Kota Bima Tegaskan Guru Penentu Arah Peradaban Bangsa

137
×

Kukuhkan Pengurus PGRI, Wali Kota Bima Tegaskan Guru Penentu Arah Peradaban Bangsa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin secara resmi mengukuhkan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima masa bakti XXIII periode 2025–2030, di Aula Kantor Pemkot Bima, Rabu 6 Agustus 2025.

Wali Kota Bima foto bersama dengan jajaran Pengurus PGRI usai pengukuhan. Foto: Eric

Dalam sambutannya, Ketua PGRI Kota Bima yang baru H Alwi Yasin menyampaikan komitmennya untuk membawa PGRI sebagai organisasi yang solid, profesional, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Dirinya mengajak seluruh pengurus untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan bersungguh-sungguh dalam mengemban amanah memajukan dunia pendidikan.

“Pengukuhan ini bukan sekadar simbolis, tetapi awal dari perjuangan bersama. Mari kita jadikan momen ini sebagai semangat juang dalam menjalankan roda organisasi secara profesional, serta meningkatkan kualitas SDM tenaga kependidikan untuk mewujudkan generasi emas bangsa di masa depan,” ajaknya.

Sementara itu, Wali Kota Bima dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran guru dalam membentuk peradaban bangsa.

Menurutnya, guru bukan hanya pengajar, tetapi penentu arah berpikir, karakter, dan nilai-nilai luhur generasi penerus.

“Tidak ada pemimpin, dokter, insinyur, atau bahkan seorang wali kota yang tidak pernah disentuh oleh tangan guru. Maka dari itu, PGRI bukan hanya organisasi formal, tetapi rumah besar perjuangan seluruh insan pendidik,” tegasnya.

Wali Kota juga menyampaikan, di tengah tantangan zaman seperti digitalisasi, degradasi moral, dan ketimpangan sosial, peran guru semakin kompleks. Karena itu, PGRI harus tampil bukan hanya sebagai organisasi seremonial, tapi menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak, martabat, dan kesejahteraan guru.

Ia pun menekankan empat fokus penting bagi pengurus PGRI ke depan yakni peningkatan profesionalisme guru, melalui pelatihan, workshop, dan penguatan kompetensi yang relevan dengan perkembangan kurikulum dan teknologi.

Kemudian perjuangkan hak dan kesejahteraan guru, khususnya bagi guru honorer, swasta, dan mereka yang bertugas di wilayah terpencil.

Penguatan karakter dan etika profesi guru, karena guru adalah sosok panutan, bukan sekadar pengajar dan menjadi mitra strategis pemerintah, dalam menyukseskan visi Kota Bima yang BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri) yang dimulai dari sektor pendidikan.

“Saudara-saudari yang saya hormati, di tengah semangat kita menyongsong masa depan pendidikan yang lebih baik, mari kita bangun PGRI sebagai benteng perjuangan dan perubahan,” ajaknya.

*Kahaba-04