Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 24 mahasiswa Program Studi Kebidanan Politeknik Muhammad Dahlan Bima melakukan kunjungan edukatif ke Perpustakaan Daerah Kota Bima, Jumat 10 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam meningkatkan literasi informasi, memperluas wawasan akademik, dan menumbuhkan budaya riset sejak dini.
Humas Politeknik Muhammad Dahlan Bima Sri Astuti menyampaikan, kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari program pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, yang bertujuan memperkenalkan sumber-sumber referensi ilmiah dan fasilitas informasi yang dapat menunjang pembelajaran, khususnya di bidang kesehatan.
“Mahasiswa perlu dibiasakan untuk mencari informasi dari sumber terpercaya. Perpustakaan daerah adalah tempat yang sangat tepat untuk itu,” ujarnya.
Selama kunjungan, para mahasiswa disambut hangat oleh jajaran pegawai Perpustakaan Daerah Kota Bima, yang memberikan penjelasan lengkap mengenai layanan, koleksi buku, fasilitas digital, dan akses e-library yang tersedia.
Sri Astuti menambahkan, kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin agar mahasiswa semakin gemar membaca dan terbiasa memanfaatkan sumber pengetahuan publik.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kuliah, tapi juga aktif meneliti dan menggali informasi langsung dari berbagai sumber literasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Perpustakaan Kota Bima Muhammad Humaidin menyambut baik kehadiran mahasiswa dan tenaga pengajar tersebut.
Ia menyebut kunjungan akademik semacam ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga literasi publik.
“Kami siap membuka ruang kolaborasi untuk mendukung kegiatan akademik mahasiswa. Perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tapi juga pusat pengembangan ilmu dan riset,” jelasnya.
Pada kegiatan itu, mahasiswa diajak berkeliling mengenal koleksi buku dan jurnal kesehatan, serta mendapat pelatihan singkat mengenai cara mengakses jurnal ilmiah digital melalui sistem e-library milik Perpustakaan Daerah.
Salah seorang mahasiswa mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kunjungan tersebut.
“Kami jadi tahu banyak sumber referensi yang bisa diakses secara gratis di sini. Ini sangat membantu untuk tugas kuliah dan penelitian kami,” tuturnya antusias.
Kegiatan diakhiri dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab seputar pentingnya literasi informasi di era digital, terutama dalam menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di bidang kesehatan.
*Kahaba-04
