Kota Bima, Kahaba.- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Gerakan Mahasiswa dan Rakyat Peduli Tani menggelar aksi di perempatan Gunung Dua, Senin (17/9). Massa menyorot dan menilai pemerintah tidak berpihak pada kepentingan petani.
Aksi demonstarsi dari LMND Kota Bima, KKPMS Bima, KMLB Bima, IMA Bima dan IMAWER Bima tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan mengatur lancarnya arus lalu lintas. Karena para mahasiswa langsung mengambil alih cabang tersebut dan mengganggu aktifitas pengguna jalan.
Koordinator Lapangan Aksi Bambang menyampaikan, aksi tersebut menuntut agar pemerintah menegakkan Permendag Nomor 27 Tahun 2017 tentang acuan pembelian di petani dan harga acuan penjualan pada konsumen.
“Kami juga meminta Pemerintah Kabupaten Bima untuk bertanggungjawab atas kelangkaan pupuk di Kabupaten Bima dan meminta agar mengawal dan mengontrol harga kebutuhan pertanian,” tuntutnya.
Menurut dia, pemerintah dianggap tidak pro pada kepentingan rakyat terutama kebutuhan petani. Hasil panen pertanian, terutama harga bawang yang sangat anjlok dan sangat merugikan petani bawang. Kalau pemerintah tidak segera mengambil sikap atas turunnya harga bawang merah tersebut, maka ini akan mengancam ekonomi para petani bawang.
“Kalau pemerintah tidak segera mencari solusi atas murahnya harga bawang ini, maka yakin para petani bawang akan sengsara dan hancur secara ekonomi,” ungkapnya.
*Kahaba-05