Kabupaten Dompu, Kahaba.- Pekerjaan program Septik Tank Komunal yang dilaksnaakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Dorebara diduga asal-asalan. Pasalnya, pipa pembuangan tinja dari klosed ke lubang penampung diduga tidak ditimbun karena berada di atas tanah.
Warga desa setempat Syamsudin mengatakan, program itu merupakan program Bindang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Dompu yang sumber anggaranya dari APBN sebanyak Rp 240 juta. Namun dengan anggaran yang fantastis itu, program yang bertujuan untuk memperbaiki sanitasi masyarakat tersebut malah tidak dikerjakan dengan baik.
“Pekerjaan program itu diduga melanggar prosedur dan mekanisme,” sorotnya, Rabu (14/10).
Kata dia, hal itu dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Pasalnya, jika pipa yang berada di atas permukaan tanah itu pecah maka tinja akan meluap di daratan.
“Kalau terkena benda keras lalu pipa pecah kan bahaya nanti,” katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan jika pembentukan pengurus KSM tidak prosedur. Kuat dugaan, KSM dibentuk oleh Pemdes tanpa dilakukan musyawarah bersama masyarakat.
“Diduga kuat pembentukan KSM tidak melibatkan masyarakat,” tuturnya.
Terkait hal itu, pihaknya menegaskan akan mengusut pengerjaan yang berpotensi merugikan negara tersebut.
“Kami akan usut masalah ini nanti,” tegasnya.
Kepala Desa Dorebara Saiful membenarkan jika KSM tersebut terbentuk atas rekomendasinya. Rekomendasi dikeluarkan setelah dilakukan musyawarah pembentukan.
Tidak hanya itu, Kades membeberkan jika ada aparatur desa setempat yang menjadi ketua KSM.
“Terlibat dalam KSM tidak akan membuatnya meninggalkan tupoksinya di desa,” tuturnya.
Sementara hingga saat ini ketua KSM msih terus dilakukan upaya konfirmasi.
*Kahaba-10