Kabupaten Bima, Kahaba.- Tim Fasilitator Program Aksi Seribu Hari Kehidupan (Ashar) dari Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak) NTB mengapresiasi Kampus STIKes Yahya Bima. (Baca. Uji Petik Program Ashar, STIKes Yahya Jadi Sampel)
Menurut Frontline Service Coordinator Kompak, Susana Dewi, respon STIKes Yahya Bima sangat positif karena turut mengawal bahkan menjadikan program Ashar ke dalam kurikulum perkuliahan.
“Ibu hamil merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa STIKes Yahya ini,” kata Susana Dewi saat bertandang di kampus setempat di Kecamatan Woha, Jum’at (10/2).
Kata dia, program Ashar menjadi suatu program unggulan Pemerintah Propinsi NTB. Bertujuan menekan angka kematian ibu dan anak menuju nol (AKINO) dengan mengangkat tema “Generasi Emas dan Proyeksi IPM NTB 2025”.
Susana Dewi melanjutkan, program Ashar ini bekerja sama dengan rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Tujuannya supaya ibu melahirkan dengan selamat dan pendampingan terhadap gizi anak hingga usia 2 tahun.
“Karena faktor yang mengurangi akino adalah dari segi SDM, sehinga di setiap desa ditempatkan tenaga bidan. Sehingga Poskesdes terpencil akan mendapatkan pelayanan melahirkan,” paparnya.
IPM di NTB sambungnya, sangat rendah dan data kematian ibu dan bayi cukup mengkhawatirkan sehingga membuat pemerintah cukup resah. Karena itu, Dikes bermitra dengan perguruan tinggi kesehatan untuk mendampingi tiap desa demi menekan angka kematian ibu dan anak.
“Saat ini kita uji coba sejauh mana implementasi dari program itu,” tandasnya.
*Kahaba-03