Kota Bima, Kahaba.- Ketua Pordasi Kota Bima Sudirman DJ mengakui jika asuransi kematian Joki Cilik atas nama Muhammad Arjuna belum bisa direalisasi, karena sejumlah kendala. (Baca. Pemkot Bima Nunggak Bayar BPJS, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Bisa Dicairkan)
Menurutnya, terkait apa yang dihadapi orang tua Arjuna, dia sempat menghubungi mantan Kepala DPPPA Kota Bima H Ahmad, menanyakan kenapa BPJS Joki Cilik dibayar sekali, padahal Wali Kota Bima telah memerintahkan dibayar setiap bulan.
“Alasan H Ahmad karena tidak ditagih BPJS,” ungkapnya, Senin 21 Agustus 2023. (Baca. Iuran BPJS Nunggak, Asuransi Kematian Joki Cilik tak Cair, Syahwan: Itu Program Tipu-Tipu)
Diakui pria yang juga Anggota DPRD Kota Bima itu, dirinya sudah bertemu dengan LPA Kota Bima dan Kapolres Bima Kota menindaklanjuti terkait persoalan itu.
Kemudian sambungnya, dari LPA menjelaskan tidak bisa dilakukan pembayaran BPJS ketenagakerjaan. Alasannya jika dibayarkan, berarti anak-anak ini justru menjadi tenaga kerja anak, dan bertentangan dengan UU.
“Jadi soal asuransi kematian Joki Cilik, Kita belum temukan solusi yang pas,” terangnya.
Ia menjelaskan, asuransi tersebut dipakai per event, bukan seumur hidup.
“Maka kemungkinan asuransi kematian Arjuna tidak akan keluar,” ungkapnya.
Pordasi seluruh NTB juga ada urunan sebagai bentuk kepedulian
DJ menambahkan, Pordasi merupakan lembaga nirlaba. Tidak memiliki dana apa-apa. Sementara bentuk perhatian terhadap musibah seperti ini hanya perorangan.
“Pordasi se-NTB juga sudah urunan untuk memberikan santunan pada Arjuna. Belum lagi secara personal diberikan oleh anggota Pordasi Kota Bima,” pungkasnya.
*Kahaba-01
