Kabar Kota Bima

Tahun 2022, Ratusan Rumah Digusur untuk Peningkatan Kapasitas Sungai Padolo dan Melayu

912
×

Tahun 2022, Ratusan Rumah Digusur untuk Peningkatan Kapasitas Sungai Padolo dan Melayu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dalam waktu dekat, ratusan rumah sepanjang sungai Padolo dan Melayu Kota Bima bakal digusur dan dibersihkan. Hal Ini dilakukan karena Japan International Cooperation Agency (JICA) akan segera bekerja menata dua sungai besar yang membelah Kota Bima.

Tahun 2022, Ratusan Rumah Digusur untuk Peningkatan Kapasitas Sungai Padolo dan Melayu - Kabar Harian Bima
Kabid Perencana Pembangunan dan Ekonomi Bappeda Kota Bima Litbang Arif Roesman Efendy. Foto: Eric

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Bappeda Litbang Kota Bima  Arif Roesman menyampaikan, akhir pekan kemarin anggota perwakilan JICA datang berkunjung untuk meninjau dan survei sungai Padolo dan Melayu.

Tahun 2022, Ratusan Rumah Digusur untuk Peningkatan Kapasitas Sungai Padolo dan Melayu - Kabar Harian Bima

“Dalam peninjauan ini, juga turut diikuti oleh perwakilan Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian PUPR RI, PPK dan BWS telah menyusuri dua sungai tersebut,” ujarnya, Selasa (7/6).

Arif menjelaskan, hasil komunikasi dan koordinasi sementara peningkatan kapasitas untuk sungai Padolo dan Melayu, akan diupayakan mulai dikerjakan tahun ini juga. Berdasarkan rincian untuk pengerjaan Sungai Padolo akan mulai dari jembatan Rabasalo, Lewirato, Sadia, Sambinae hingga ke Jembatan Padolo III. Sedangkan untuk sungai Melayu, dimulai dari Jembatan Melayu menuju ke jembatan Jati baru Timur.

“Target pemerintah pusat tender dilakukan dalam beberapa bulan ini dan pengerjaan bisa akhir 2022 atau bisa awal tahun 2023,” katanya.

Ketika ditanyakan bagaimana dengan rumah dan warga yang berada di sepanjang sungai Melayu dan Padolo, Arif mengungkapkan pemerintah daerah telah diberikan waktu oleh pusat, sebelum tender dilakukan agar bisa menggusur rumah-rumah tersebut.

“Pemda diberi waktu untuk bersihkan rumah sepanjang sungai dalam jarak lima meter,” bebernya.

Guna memudahkan pemindahan rumah dan warga tersebut kata Arif, pemerintah sedang mendiskusikan pola pendekatan ke masyarakat, untuk segera pindah ke rumah yang telah disediakan. Diantaranya rumah relokasi yang berada di Oi Fo’o, Kadole dan Jatibaru Timur serta relokasi mandiri.

“Terkai soal target penggusuran rumah sepanjang 5 meter dari bibir sungai. Kita masih menunggu hasil Detail Engineering Design (DED) yang telah dibuat dulu, dan akan meninjau terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” tambahnya.

*Kahaba-04