Bima, Kahaba.- Surat Edaran Bupati Bima tentang penghentian rekrutmen tenaga honorer baru per 31 Desember 2011 sepertinya tidak sepenuhnya diindahkan oleh jajaran di bawahnya. Diketahui sebanyak empat orang tenaga honorer mulai bekerja di Dinas Peternakan Kabupaten Bima sejak beberapa bulan yang lalu.
Informasi awal yang kami peroleh dari pegawai di instansi tersebut yang enggan ditulis namanya, sejak Bupati Bima mengeluarkan Surat Edaran yang memotong rantai penerimaan tenaga honorer sudah empat orang yang dia ketahui masuk dan bekerja di Dinas Peternakan Kabupaten Bima. “Ada empat orang, mereka baru masuk beberapa bulan yang lalu,” bebernya.
Lanjutnya lagi, penghentian penerimaaan honorer baru melalu Surat Edaran Bupati seakan tak berarti dengan masuknya beberapa orang tenaga baru itu. “padahal sudah jelas-jelas ada Surat Edaran kok mereka bisa masuk, entah jalur mana yang dia pakai,” ungkapnya heran. Menurutnya, penambahan tenaga honor dan sukarela baru terkesan dipaksakan untuk kepentingan segelintir orang, pasalnya jumlah pegawai baik PNS maupun honorer/sukarela yang mengabdi di Disnak menurutnya sudah lebih dari cukup sehingga penambahan pegawai honorer tidak terlalu penting untuk dilakukan.
Ir. Baharudin, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bima yang kami temui di tempat yang terpisah membantah keras pernyataan sumber tersebut. Sepengetahuan Baharudin, sejumlah tenaga honorer yang baru terlihat tersebut bukanlah tenaga sukarela baru melainkan sukarela lama tetapi bekerja di tempat lain. “Mereka sudah lama bekerja dan sudah memiliki SK dari tempat kerja awal. Hanya saja baru pindah. Jika tak memiliki SK, tentu saya tak akan menerima mereka,” akunya.
Sebelum mengabdi di Disnak Kabupaten, diakui Baharudin mereka bekerja di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Monta dan kantor Camat Monta. Baharudin juga membantah kalau jumlah mereka empat orang seperti yang disebutkan. “Setahu saya hanya ada dua orang, satu orang di BPP Monta dan satu orang lagi di kantor Camat Monta, mereka memang baru saja masuk di sini sekitar bulan Maret dan Apil lalu” ujarnya.
Diakuinya, instansi yang dia pimpin memiliki jumlah tenaga honor daerah (Honda) sebanyak 10 orang, dan sukarela sebanyak 16 orang. Pihaknya tak ingin menolerir segala bentuk penerimaan pegawai baru baik honorer maupun sukarela yang menyalahi ketentuan, kecuali jika mereka memiliki SK ditempat kerja yang lama. [BS]