Kota Bima, Kahaba.- Analisis terhadap kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah termasuk di wilayah Bima dan Dompu.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Moch Syaiful Annas melalui siaran persnya menjelaskan, beberapa fenomena atmosfer yang saat ini
sedang aktif di wilayah Indonesia seperti aktifnya fenomena MJO fase 4 (Indian Ocean), aktifnya gelombang atmosfer Rosby dan Kelvin di sekitar Pulau Sumbawa menyebabkan kondisi atmofer di sekitar wilayah Sumbawa termasuk wilayah Bima dan Dompu menjadi labil.
“Kondisi tersebut turut didukung oleh beberapa parameter lain seperti suhu
muka laut yang menunjukan anomali positif (lebih hangat) dan kelembapan udara yang lembab (60% – 80%) di lapisan
permukaan hingga lapisan 200 mb,” jelasnya, Rabu malam 13 Maret 2024.
Selain itu adanya pola pertemuan angin (convergence) yang terbentuk di wilayah
Pulau Sumbawa menyebabkan terkonsenterasinya masa udara basah di sekitar wilayah Bima dan Dompu, serta
meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah Bima dan Dompu.
Untuk potensi cuaca sambung Syaiful, beberapa kecamatan wilayah Bima dan Dompu yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan hujan es) yaitu, Kabupaten Bima : Tambora, Sanggar, Soromandi, Donggo, Bolo, Parado, Madapangga, Monta, Langgudu, Lambu, Wawo, Woha, dan Sape.
“Untuk Kabupaten Dompu yakni Pekat, Kempo, Manggalewa, Woja, Hu’u dan Dompu. Sementara di Kota Bima yaitu Rasana’e Barat, Mpunda, Asakota, Raba, dan Rasana’e Timur,” sebutnya.
*Kahaba-01