Kabar Kota Bima

Wawali Bima Tegaskan Komitmen Tuntaskan Stunting: Ini Tentang Masa Depan Anak

88
×

Wawali Bima Tegaskan Komitmen Tuntaskan Stunting: Ini Tentang Masa Depan Anak

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima menegaskan komitmen kuat dalam menuntaskan persoalan stunting yang dinilai bukan hanya isu kesehatan, melainkan menyangkut masa depan generasi bangsa.

Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan saat memaparkan capaian pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting. Foto: Ist

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan saat menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja Stunting Tahun 2024 bersama Tim Penilai Provinsi NTB, Kamis 26 Juni 2025 di Mataram.

“Ini bukan sekadar forum evaluasi. Ini ruang refleksi. Kita sedang bicara soal hak hidup anak-anak, kualitas sumber daya manusia masa depan, dan keberlanjutan pembangunan Kota Bima,” ujar Feri.

Dalam forum tersebut, Feri memaparkan capaian pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang telah dilaksanakan secara terintegrasi oleh 12 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menjangkau 41 kelurahan dengan total 9 program dan 39 subkegiatan.

Keseluruhan upaya itu didukung oleh anggaran sebesar Rp117 miliar, bersumber dari APBD maupun dana non-APBD seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan iuran PBI Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Ia juga menunjukkan capaian positif dalam penurunan prevalensi stunting. Berdasarkan data SSGI, angka stunting turun dari 31,8 persen menjadi 28,4 persen sedangkan berdasarkan data EPPGBM, turun dari 11,32 persen menjadi 10,17 persen.

Tak hanya mengandalkan intervensi gizi, Kota Bima juga mengembangkan berbagai inovasi lokal percepatan penanganan stunting, di antaranya KAKI SI INTENS, GERCEP UMA RUKA, BESTI STUNTING dan SI CERAH.

Inovasi ini melibatkan kerja sama lintas sektor, termasuk TP PKK, Kejaksaan Negeri, dan BAZNAS, serta menggandeng berbagai elemen masyarakat.

“Kota Bima tidak hanya fokus pada perbaikan gizi, tapi juga pada edukasi, perlindungan anak, dan penguatan keluarga. Karena menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” tambah Feri, yang juga menjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TPPA) Kota Bima.

Dalam jangka panjang, Pemerintah Kota Bima menargetkan seluruh kelurahan di Kota Bima menjadi Kelurahan Layak Anak. Program seperti LABAKA, Sekolah Ramah Anak, dan Masjid Ramah Anak menjadi bagian penting dalam strategi budaya dan struktural penanganan stunting.

“Mari kita jaga setiap anak dari risiko stunting, dari kekerasan, dari kehilangan haknya. Kota Bima siap bergerak bersama demi mewujudkan generasi emas yang sehat, kuat, dan berdaya saing,” ajaknya.

*Kahaba-01