Kabar Kota Bima

Kemah Jurnalis PWI, Sofiyan: Lindungi Anak dari Dampak Negatif Pemberitaan

960
×

Kemah Jurnalis PWI, Sofiyan: Lindungi Anak dari Dampak Negatif Pemberitaan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemberitaan ramah anak menjadi salah satu topik pembahasan pada kegiatan Kemah Jurnalis bertema “Belajar Menulis Berita Bersama PWI Kota Bima” yang digelar di Pantai Sore Nehe, Kelurahan Kolo, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Kemah Jurnalis PWI, Sofiyan: Lindungi Anak dari Dampak Negatif Pemberitaan - Kabar Harian Bima
Kegiatan Kemah jurnalis yang digelar PWI Kota Bima di Pantai Sori Nehe. Foto: Bin

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah jurnalis dari Kota Bima dan diisi oleh pemateri wartawan senior Sofiyan As’ari.

Sofiyan dalam paparannya menekankan pentingnya menulis berita yang ramah anak, dengan tetap mematuhi kode etik jurnalistik.

Ia mengingatkan bahwa sesuai Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik, identitas anak, baik sebagai korban maupun pelaku, harus dirahasiakan, dan materi pencabulan tidak boleh dimunculkan dalam pemberitaan.

“Menulis berita ramah anak berarti kita harus merahasiakan identitas pelaku kejahatan anak. Kenapa ini penting, karena anak memiliki hak untuk berkembang dan menjalani masa depannya tanpa dibebani oleh trauma dan rasa tidak percaya diri,” ungkap Sofiyan.

Dirinya juga menjelaskan bahwa berita yang mengekspos detail peristiwa yang melibatkan anak dapat menyebabkan trauma, rasa minder, dan kehilangan kepercayaan diri pada anak.

“Ini sesuai dengan UU Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002,” tambahnya.

Wartawan Bimakini ini juga mengingatkan, kategori anak sesuai undang-undang adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Kemudian hingga saat ini, masih banyak berita yang secara tidak sadar mengungkap detail peristiwa yang seharusnya dirahasiakan.

Kemah Jurnalis PWI, Sofiyan: Lindungi Anak dari Dampak Negatif Pemberitaan - Kabar Harian Bima
Kegiatan Kemah jurnalis yang digelar PWI Kota Bima di Pantai Sori Nehe. Foto: Bin

“Apa tujuannya? Apakah hanya untuk mengejar sensasi dan klik pembaca? Kita harus mempertimbangkan masa depan anak tersebut,” tegas Sofiyan.

Selain itu, Sofiyan menekankan bahwa nama anak tidak boleh diinisialkan dalam berita, karena inisial masih bisa membuat identitas anak mudah dideteksi oleh orang lain.

“Kita harus benar-benar menjaga privasi anak dalam pemberitaan,” kata Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Perwakilan Bima.

Ketua panitia kegiatan Muhaemin pada kesempatan yang sama menyampaikan, pembahasan mengenai penulisan berita ramah anak adalah bagian dari upaya PWI untuk meningkatkan profesionalisme jurnalis di Kota Bima.

“Kami ingin memastikan bahwa jurnalis di Kota Bima tidak hanya menulis berita yang akurat dan objektif, tetapi juga etis dan bertanggung jawab, terutama ketika melibatkan anak-anak,” ujarnya.

Kemah Jurnalis ini tambahnya, diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam bagi para jurnalis mengenai pentingnya menjaga etika dalam penulisan berita yang melibatkan anak, sehingga dapat melindungi hak dan masa depan anak-anak dari dampak negatif pemberitaan yang tidak bertanggung jawab.

*Kahaba-01