Kota Bima, Kahaba.- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bima mengalami lonjakan signifikan di awal tahun 2025. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, tercatat sebanyak 92 kasus DBD dengan satu korban meninggal dunia. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 30 kasus.

Kepala Bidang P3PL Dikes Kota Bima, Hj Fitriani Mahfud mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
“DBD dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Kami mengingatkan warga untuk lebih waspada, karena penyakit ini bisa berujung pada kematian,” ujarnya, Jumat 14 Maret 2025.
Fitriani menjelaskan, pencegahan DBD lebih efektif dilakukan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui penerapan prinsip 3M Plus, yaitu menguras dan membersihkan bak mandi, ember, dan tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.
Kemudian menutup rapat tempat penampungan air seperti drum, ember, dan botol bekas. Mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air dan menjadi sarang nyamuk, serta menggunakan kelambu saat tidur, menaburkan larvasida di tempat penampungan air, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
Selain menerapkan 3M Plus sambung Fitriani, masyarakat juga perlu memahami kebiasaan nyamuk Aedes Aegypti agar lebih mudah melakukan pencegahan.
Nyamuk ini aktif menggigit pada pagi hari (08.00 – 10.00) dan sore hari (16.00 – 18.00). Mereka bertelur di dinding tempat penampungan air seperti bak mandi, dispenser, tempat minum burung, dan vas bunga. Di luar rumah, nyamuk ini berkembang biak di genangan air pada ban bekas, gelas plastik, dan botol bekas air minum.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk aktif dalam pencegahan DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk sejak dini,” ajak Fitriani.
Pihaknya juga mengimbau warga segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, mual, serta muncul bintik-bintik merah di kulit.
“Pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat,” tambahnya.
*Kahaba-01