Kabar Kota Bima

Target PAD Semester I Meleset, Pemkot Bima Ajak OPD dan Genjot Capaian

117
×

Target PAD Semester I Meleset, Pemkot Bima Ajak OPD dan Genjot Capaian

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bima pada semester pertama atau Triwulan II tahun 2025 baru mencapai 33,34 persen dari target tahunan. Capaian ini masih defisit 6,64 persen dari target minimal semester pertama yang telah ditetapkan sebesar 40 persen.

Kabid Penagihan dan Pelayanan Pendapatan Daerah BPKAD Kota Bima Abi Suyuti. Foto: Bin

Kepala Bidang Penagihan dan Pelayanan Pendapatan BPKAD Kota Bima Abi Suyuti menjelaskan, pola penetapan target PAD dibagi menjadi 40 persen pada semester pertama dan 60 persen pada semester kedua, mengingat banyak potensi PAD yang biasanya baru optimal pada Triwulan IV.

Ia merinci, capaian PAD Kota Bima semester pertama berdasarkan sumber Pajak Daerah, dari target Rp42,55 miliar, terealisasi Rp12,53 miliar atau setara 29,45 persen.

Kemudian Retribusi Daerah, dari target Rp37,23 miliar, terealisasi Rp16,6 miliar atau 44,59 persen. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dari target Rp1,65 miliar, baru terealisasi Rp5,3 juta atau hanya 0,32 persen.

“Untuk lain-lain PAD yang sah, dari target Rp19,78 miliar, terealisasi Rp4,6 miliar atau 23,28 persen,” sebutnya, Selasa 15 Juli 2025.

Sayuti menjelaskan, OPD dengan kontribusi PAD tertinggi adalah BLUD RSUD Kota Bima yang telah mencapai 62,7 persen dari target sebesar Rp14,73 miliar, atau setara Rp9,02 miliar.

Sementara yang terendah adalah Dinas Koperindag, dengan capaian hanya 20,18 persen. Rata-rata capaian OPD lainnya berada di kisaran 30 persen.

Untuk mengejar target PAD di semester kedua sambungnya, Pemkot Bima akan mengoptimalkan penerimaan dari sektor-sektor seperti, Pajak Daerah, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), termasuk jasa perhotelan, makan minum, listrik, BPHTB, PBB-P2, serta Opsen PKB dan BBNKB.

Retribusi Daerah, Retribusi pelayanan kesehatan, pasar, kebersihan, persampahan, parkir, pemanfaatan aset daerah, dan persetujuan bangunan gedung.

“Namun demikian, retribusi pasar grosir dan pertokoan dinilai kurang potensial karena menurunnya minat sewa, imbas dari tren belanja daring (online),” ungkapnya.

Sayuri menekankan pentingnya kerja keras seluruh OPD di semester kedua untuk menutup defisit realisasi PAD. Ia juga mengajak masyarakat dan pelaku usaha agar patuh membayar pajak dan retribusi.

“Masyarakat yang bijak adalah yang taat pajak dan retribusi. Pajak yang dibayarkan sangat berarti bagi pembangunan Kota Bima,” tegasnya.

*Kahaba-01