Kabar Kota Bima

Asisten I Pimpin Rapat Penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Zoonosis

557
×

Asisten I Pimpin Rapat Penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Zoonosis

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Asisten I Setda Kota Bima H Alwi Yasin memimpin rapat penguatan, pencegahan dan penanggulangan Zoonosis, di ruangannya, Kamis 14 September 2023. Kegiatan dimaksud diikuti sejumlah pejabat pada dinas terkait.

Asisten I Pimpin Rapat Penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Zoonosis - Kabar Harian Bima
rapat penguatan, pencegahan dan penanggulangan Zoonosis, di ruangan Asisten I. Foto: Bin

Asisten menjelaskan, Zoonosis merupakan penyakit menular yang terjadi dari hewan ke manusia. Perlu diketahui bahwa patogen penularan penyakit ini memiliki beberapa jenis. Mulai dari bakteri, virus, parasit, hingga patogen yang mungkin tidak konvensional.

Asisten I Pimpin Rapat Penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Zoonosis - Kabar Harian Bima

“Secara umum, penyakit Zoonosis berisiko dialami oleh orang-orang yang kerap beraktivitas dan berinteraksi dengan hewan,” jelasnya.

Faktor penyebar atau penularan Zoonosis ini diakui Alwi yakni kontak langsung antara manusia dengan hewan yang terinfeksi. Kemudian kontak tidak langsung, seperti menyentuh kandang.

Kemudian penularan melalui vektor (seperti gigitan serangga yang membawa kuman penyebab zoonosis). Makanan yang terkontaminasi, seperti daging mentah yang terkontaminasi kotoran hewan yang terinfeksi, tetapi tidak dimasak matang.

Berdasarkan beberapa faktor itu jelasnya, maka untuk mencegah penularan penyakit seperti rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, minimal selama 20 detik.

Menggunakan obat nyamuk atau metode lain untuk mengusir nyamuk, kutu, atau serangga lain, ketika sedang beraktivitas di luar rumah. Khususnya bagi mereka yang kerap berinteraksi dengan hewan.

Memastikan kalau makanan yang dikonsumsi aman dan higienis. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci produk makanan dengan bersih, sekaligus memasaknya hingga matang.

“Hal lain yakni hindari gigitan atau cakaran oleh binatang, saat tengah berinteraksi dengan hewan,” ungkapnya.

Bentuk pencegahan lain sambungnya, pastikan untuk melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan. Selain itu, bawa hewan peliharaan secara rutin ke dokter hewan untuk memeriksakan kondisinya.

Pastikan untuk menggunakan sarung tangan jika perlu menangani hewan yang tampak atau sedang sakit. Senantiasa menjaga setiap area hewan yang dipelihara berinteraksi atau tidur (seperti kandang) tetap bersih dan sehat.

“Lalu hindari makan, minum, atau menyentuh mata dan mulut, ketika sedang memegang atau sedang kontak dengan hewan,” terangnya.

Dari sejumlah tanggapan dari pejabat yang hadir lanjut Alwi, maka direkomendasikan beberapa hal seperti Penyiapan Dana Pengadaan Serum Anti Rabies dan Obat pendukung. Kemudian program pencegahan yang berkesinambungan. Dinas Pertanian membentuk kelembagaan pemeliharaan Ternak.

“Rekomendasi lainnya melakukan sosialisasi, Inovasi berupa Kota Bima bebas jentik, Reward dan Punishment, anggaran pemberdayaan masyarakat dan lahan pemrosesan akhir sampah,” tambahnya.

*Kahaba-01