Kabar Kota Bima

Daya Beli Terancam, Pemkot Bima Evaluasi Inflasi Lewat Koalisi Berdasi

192
×

Daya Beli Terancam, Pemkot Bima Evaluasi Inflasi Lewat Koalisi Berdasi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima terus mengupayakan langkah konkret untuk mengendalikan inflasi daerah melalui inovasi Kolaborasi Lintas Instansi Bersama dalam Pengendalian Inflasi atau disingkat Koalisi Berdasi. Rabu, 9 April 2025, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima memimpin langsung rapat evaluasi inovasi tersebut di ruang rapat kantor wali kota.

kegiatan evaluasi Inovasi Kolaborasi Lintas Instansi bersama dalam Pengendalian Inflasi Daerah (Koalisi Berdasi). Foto: Ist

Rapat diikuti oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dan instansi terkait, antara lain Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan), Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Dinas Koperindag, Bulog Bima, DPPKB, Bagian Ekonomi, Bagian OPA, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta unsur lainnya.

Kepala Dishanpan Kota Bima, Ichwanul Muslimin dalam laporannya memaparkan data inflasi beberapa tahun terakhir. Ia menyebut, berdasarkan data BPS, tingkat inflasi di Kota Bima tercatat sebesar 2,25 persen pada tahun 2019, meningkat drastis menjadi 6,39 persen pada 2022, dan menurun menjadi 2,91 persen pada 2023.

“Penyumbang utama inflasi masih didominasi oleh kelompok pangan, seperti beras, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, tomat, ikan, dan daging,” ungkapnya.

Ia mengakui, inflasi yang tak terkendali berdampak langsung pada menurunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya beban biaya hidup, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.

“Karena itu, pengelolaan inflasi menjadi sangat penting. Pemerintah menerapkan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif,” terang Ichwanul.

Sementara itu, Kabid Keamanan Pangan Dishanpan Hidaturrahman menegaskan, pengendalian inflasi membutuhkan sinergi kuat lintas sektor. Tidak cukup hanya satu instansi, tetapi seluruh perangkat daerah harus terlibat aktif sesuai tugas dan fungsinya.

“Pendekatan kolaboratif dan koordinatif adalah kunci agar strategi 4K dapat dijalankan secara maksimal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dalam arahannya, Sekda Kota Bima, H Mukhtar menekankan pentingnya kerja sama yang solid untuk mengantisipasi lonjakan harga, menjaga stabilitas bahan pokok, dan melindungi daya beli masyarakat.

“Kita harus bersinergi dalam mengantisipasi kenaikan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Tanpa kolaborasi, pengendalian inflasi tidak akan berjalan efektif,” ujarnya.

Inovasi Koalisi Berdasi menjadi salah satu upaya strategis Pemerintah Kota Bima untuk menjawab tantangan ekonomi yang fluktuatif, sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

*Kahaba-04