Kabupaten Bima, Kahaba.- Kecamatan Wawo kembali mencatatkan sebagai tim terbaik setelah berhasil menyaksikan 11 kecamatan lainnya, pada lomba Kareku Kandei dan Rawa Mbojo yang digelar Majelis Adat Sara Dana Mbojo dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bima.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, M. Chandra Kusuma melalui siaran persnya mengatakan, lomba yang berlangsung selama dua hari tanggal 15 sampai dengan 16 September 2016 dalam rangka Penobatan Jenateke (Putera Mahkota) Kesultanan Bima XVII yang berlangsung di ASI Mbojo.
Dewan juri yang dipimpin Abdul Karim Azis dan 4 orang juri lainnya masing – masing Aris Gunawan, H. Anwar, Chairudin dan Khusnul Khatimah menetapkan Kecamatan Wawo sebagai Juara I dengan nilai 1.162, disusul Kecamatan Parado pada posisi II dengan nilai 1.080 serta Tim Kecamatan Woha pada Juara III dengan nilai 1.026.
Sementara pada Juara Harapan I Kecamatan Soromandi berhasil meraih posisi ini dengan catatan nilai 1.016, disusul Kecamatan Sape pada posisi harapan II dengan nilai 1.014 dan tim Kecamatan Bolo pada Juara Harapan III dengan catatan nilai 974.
Sambungnya, pada kelompok Lomba Rawa Mbojo (lagu Bima), grup Kecamatan Belo memperoleh juara I dengan nilai 2.132, disusul Kecamatan Woha pada posisi II dengan nilai 1.410 serta Tim Kecamatan Madapangga meraih juara III dengan nilai 1.350.
Pada posisi juara harapan I, Kecamatan Ambalawi meraih posisi ini dengan nilai 1336 dan Kecamatan Palibelo meraih posisi Juara Harapan II dengan nilai 1254 serta Kecamatan Wawo meraih juara harapan III dengan nilai 1210.
Diakui Kabag, saat acara pembukaan Kamis (15/9) Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri mengatakan, Lomba Kareku Kandei dan Rawa Mbojo ditujukan untuk ikut melestarikan budaya. Selaku Kepala Daerah, dirinya menyambut baik gagasan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bekerja sama dengan Adat Sara Dana Mbojo dalam melestarikan budaya Bima terutama kareku kandei dan rawa mbojo.
Menutup arahannya Bupati berharap kedepan lomba yang bernuansa seni dan budaya ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, agar generasi muda dapat menikmati dan juga melestarikan khasanah budaya kareku kandei dan rawa mbojo ini.
*Bin/Hum