Kota Bima, Kahaba.- Ada yang menarik disela penyampaian ceramah dalam Tabligh Akbar di Masjid Raya Al Muwahidin Bima, Senin (30/1) siang. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), Ustad Bachtiar Natsir menuntun para jama’ah yang hadir untuk menghafal Pancasila.
Diawali dengan membedah satu persatu isi Pancasila, Ustad Bachtiar Natsir kemudian mengetes para jamaah apakah masih mengingat semua butir Pancasila. Para jama’ah dari berbagai elemen masyarakat pun begitu fasih secara bersama-sama melafaskan butir Pancasila.
Seolah ingin menegaskan asumsi sebagian masyarakat bahwa umat Islam Indonesia anti terhadap NKRI adalah keliru, Ustad Bachtiar Natsir kembali menuntun peserta tabligh akbar menghafal teks Proklamasi.
Semua isi teks Proklamasi yang pernah dibacakan Soekarno saat kemerdekaan itu di hafal dengan lancar oleh semua jamaah. Bahkan, salah satu jamaah diminta naik ke panggung untuk menghafal teks Proklamasi sebelum dihafalkan bersama. Jama’ah tersebut pun menghafal dengan lancar.
Mendengar para jamaah fasih menghafal Pancasila dan teks Proklamasi itu, Ustad Bachtiar Natsir memuji jiwa nasionalisme masyarakat Bima. “Tentu tidak perlu kita ragukan lagi nasionalisme masyarakat Bima,” kata ustad yang kerap mengisi kajian Islam di stasiun televisi nasional ini.
Tak berhenti disitu, disela ceramah berikutnya Ustad Bachtiar Natsir kembali membakar nasionalisme para peserta tabligh akbar dengan mengajak untuk bersama menyanyikan lagu nasional ‘Dari Sabang Sampai Merauke’.
“Ustad nyanyi di Masjid itu bid’ah. Wallahi. Kenapa umat Islam itu dituduh intoleran karena cenderung telah meninggalkan jargon-jargon kebangsaannya. Gak apa-apa, untuk membangkitkan kembali semangat persatuan Indonesia,” jelasnya lalu melanjutkan lagi dengan lagu ‘Berkibarlah Benderaku’.
*Kahaba-03