Kabar Bima

Busana Rimpu Dominasi Pawai Budaya HUT Bima ke-379

1714
×

Busana Rimpu Dominasi Pawai Budaya HUT Bima ke-379

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Peserta berbusana rimpu mendominasi pawai budaya dalam rangka menyambut Hari Jadi Bima yang ke 379, Kamis (4/6).

Busana Rimpu Dominasi Pawai Budaya HUT Bima ke-379 - Kabar Harian Bima
Peserta mengenakan rimpu saat pawai budaya dalam rangka Hari Jadi Bima ke-379. Foto: Yadien

Peserta yang berasal dari berbagai instansi dan kecamatan tersebut mengenakan rimpu dengan ragam motif. Mulai dari rimpu colo, rimpu cili bahkan dikreasikan sedemikan rupa.

Pantauan langsung media ini, jumlah peserta yang mengikuti pawai budaya tersebut mencapai ribuan orang. Dari semua kelompok rombongan bisa dipastikan didominasi oleh peserta yang mengenakan rimpu untuk perempuan dan sambolo bagi laki-laki.

Pawai tersebut star mulai lapangan Desa Talabiu dan finis di depan Kantor Bupati Bima. setiap peserta yang sampai di titik finis disambut langsung oleh Bupati Bima, didampingi Wakil Bupati Bima, unsur FKPD, serta Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Bima.

Salah satu peserta yang mengenakan rimpu Juryatina mengatakan, dirinya sengaja mengenakan rimpu karena ingin menonjolkan budaya berpakaian masyarakat mbojo zaman dulu. Menurutnya rimpu bukan sekedar budaya, namun ada cara berpakaian yang sopan dan syar’i.

“Karena rimpu ini kan menutup semua aurat kita. Mirip dengan jubah kalau zaman sekarang,” ujarnya.

Kata dia, setiap kali ada pawai budaya, ia bersama teman-temannya selalu mengenakan rimpu. Sebagian mengenakan dengan model colo dan sebagiannya lagi mengenakan model cili.

“Karena rimpu ini ada dua macam. Jadi kita tunjukan semua keduanya,” katanya.

Ia menjelaskan, rimpu cili merupakan model rimpu yang dikenakan oleh wanita yang masih gadis. Dengan ciri khas hanya memperlihatkan mata saja, sementara mulut dan hidung ditutup seperti mengenakan cadar.

Sementara rimpu colo merupakan rimpu yang dikenakan oleh perempuan yang sudah menikan. Dengan ciri khas tidak menutupi mulut dan hidung.

“Kalau rimpu colo dia seperti mengenakan jilbab pada umumnya,” jelasnya.

*Kahaba-10