Kabupaten Bima, Kahaba.- KOMPAK menggelar forum berbagi pengalaman pelaksanaan KKN tematik, yang dilaksanakan oleh mahsiswa STKIP Taman Siswa (Tamsis) Bima mulai Juli hingga September untuk desa tuntas administrasi kependudukan (Adminduk) Kabupaten Bima, Kamis (24/10), di aula STKIP Tamsis Bima.
Distric Coordinator KOMPAK Wilayah Bima Asrullah mengatakan, kegiatan tersebut digelar sebagai bahan evaluasi dan sharing sejauhmana keberhasilan dan kendala apa saja yang dihadapi mahasiswa KKN Tematik STKIP Tamsis Bima di lapangan. Dengan begitu, ke depan bisa dilihat hal-hal apa saja yang mesti diperbaiki, dan apa yang mesti diutamakan.
“Intinya adalah kita mengevaluasi dan sharing pengalaman teman-teman yang ada di lapangan,” ujarnya.
KKN Tematik menurut dia, program kerja sama KOMPAK dan STKIP Tamsis Bima bersama Dukcapil Kabupaten Bima. Dengan tujuan membantu masyarakat dan pemerintah dalam penuntasan administrasi kependudukan.
“Mahasiswa-mahasiwa tersebut telah disebar di 6 desa pada 2 kecamatan, untuk melakukan pendataan dan percepatan pengurusan administrasi kependudukan,” jelasnya.
STKIP Tamsis kata dia, merupakan kampus pertama yang bekerjasama dengan pihaknya dalam rangka menyukseskan program tersebut. Secara garis besar, progam itu sudah berjalan dengan baik dan memberi hasil cukup memuaskan. Untuk itu, ke depan KOMPAK berharap ada kampus lain yang juga mau melakukan hal yang sama.
Karena itu, pihaknya sengaja mengundang kampus-kampus lain seperti STIH, STISIP, STKIP Bima, IAI Muhamadiyah, STIE dalam forum tersebut. Agar pada KKN tahun depan juga bisa melakukan hal yang sama. Sehingga akan banyak desa yang tuntas Adminduk.
“Paling tidak nanti kampus-kampus ini bisa juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan STKIP Tamsis Bima,” inginnya.
Di tempat yang sama, Ketua STKIP Taman Siswa Bima Ibnu Khaldun Sudirman mengatakan, program KKN Tematik yang digelar sudah berjalan sejak tanggal 24 Juli dan akan berakhir tanggal 24 September 2019. Sasarannya 6 desa di 2 kecamatan.
“Tahun ini kami diajak untuk menggelar KKN Tematik sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,” terang Ibnu.
Selama ini, persoalan data kependudukan memang sering menjadi masalah yang sulit dipecahkan sendiri oleh pemerintah saja. Karena itu, perlu keterlibatan pihak lain juga untuk memberikan bantuan seperti advokasi dan sosialisasi serta pendataan di tengah-tengah masyarakat.
Ia menjelaskan, tugas mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN Tematik di lapangan yaitu melakukan sosialisasi pengurusan Adminduk, mengidentifikasi masalah dan penyebab sehingga masyarakat tidak mengurus Adminduk, serta membantu masyarakat untuk mempercepat pengurusan Adminduk tersebut.
“Dalam menjalankan tugas-tugas di lapangan itu, mahasiswa dibekali sejumlah metodologi tentunya,” jelas Ibnu.
*Kahaba-10
