Kota Bima, Kahaba.- Ketua Ikatan Wartawan Bima (IWABI) Abdul Sukur mengakui mencatut nama wartawan dan pemalsuan tanda tangan anggota AJI dalam proposal, tanpa konfirmasi dengan yang bersangkutan. Dirinya pun menyampaikan permintaan maaf. (Baca. Catut Nama dan Palsukan TTD Jurnalis dalam Proposal, Oknum Wartawan Bima Bakal Dilapor Polisi)
“Saya sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Syukur, Selasa (10/11).
Ia menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya kepada wartawan Bima dan Organisasi Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi tempat bernaungnya para kuli tinta tersebut.
Sukur secara terbuka mengaku salah dan lalai dan dirinya jadikan pelajaran berharga untuk tidak mengulangi lagi.
Dirinya juga mengaku belum ada satupun pihak yang dirugikan terkait bantuan dan sumbangan dari proposal tersebut. Ia hanya mengajukan di Polres Bima Kota, karena merasa sangat dekat dengan Kapolres Bima Kota.
“Semi Allah tidak ada satupun pihak dirugikan dalam hal bantuan proposal IWABI, Karena itu baru saya ajukan, bahkan di Polres Bima Kota belum dicairkan,” ungkapnya.
Sukur juga mengaku telah menyampaikan permohonan maaf beberapa kali baik melalui Pesan WhatsApp maupun kontak langsung dengan wartawan yang dirugikan dalam pencatutan nama tersebut, yakni Fahrunnas Pimpinan Berita11, Indra Gunawan Ketua PWI Bima sekaligus Wartawan Lombok Pos, Sofyan Asy’ari Pimpinan Media Bimakini, Atin Wartawan Radar Tambora, Dedi Irawan Wartawan MNC TV, Khairudin M Ali Owner Bima TV, Jack Pimpinan Garda Asakota, Mahrun Pimpinan Obor Bima, Sony Pimpinan Warta NTB, Usman Wartawan Info Bima.
*Kahaba-01