Kabar Bima

Catut Nama dan Palsukan TTD Jurnalis dalam Proposal, Oknum Wartawan Bima Bakal Dilapor Polisi

1625
×

Catut Nama dan Palsukan TTD Jurnalis dalam Proposal, Oknum Wartawan Bima Bakal Dilapor Polisi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Mencatut nama para jurnalis tanpa sepengetahuan yang bersangkutan dan memalsukan tanda tangan salah seorang wartawan dari Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), untuk kepentingan proposal permohonan bantuan dana, oknum wartawan yang juga Ketua Ikatan Wartawan Bima (IWABI) inisial SKR akan dilaporkan ke Polres Bima Kota.

Catut Nama dan Palsukan TTD Jurnalis dalam Proposal, Oknum Wartawan Bima Bakal Dilapor Polisi - Kabar Harian Bima
Lembaran dalam proposal yang mencatut nama wartawan dan tanda tangan anggota AJI yang dipalsukan oleh SKR. Foto: Ist

Koordinator AJI Bima Sofyan Ashari menyampaikan, mencatut nama dan pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh SKR dalam proposal tersebut sangat tidak etis dan merugikan anggota AJI. Apalagi proposal itu meminta bantuan dana dengan dalih mengadakan kegiatan jurnalistik.

“Kami sangat dirugikan dan kami akan melaporkan kasus ini ke Polres Bima Kota besok Selasa,” tegasnya, Senin, (9/11).

Selain mencantumkan nama Fahrunnas kata Pian sapaannya, SKR yang juga Ketua MOI NTB itu mencantumkan nama pemimpin media lain sebagai panitia. Seperti nama Jack Garda Asakota, Ketua PWI Bima Indra Gunawan, Mahrun media Obor Bima, Atina media Radar Tambora dan Irawan media MNC.

Padahal orang yang dicantumkan dalam struktur panitia tersebut tidak pernah tahu. Mereka merasa heran karena ada namanya dalam proposal.

Atina dari Media Radar Tambora juga heran ada namanya dalam proposal tersebut. Awalnya ia tahu saat dirinya datang ke Polres Bima Kota untuk liputan.

Tiba di Polres, Atin langsung dipanggil oleh salah satu anggota Humas Polres dan memberikan amplop putih berisi uang.

Heran dengan pemberian itu, Atina pun bertanya uang untuk apa. Anggota Humas menjawab uang dari pengajuan proposal IWABI yang diajukan kemarin. Kebetulan Seksi Dana dalam proposal ada tercantum nama Atina.

“Saya kaget nama saya dicantumkan dalam kepentingan pribadi SKR, dan ini tidak boleh dibiarkan dan harus kami laporkan ke Polisi,” tegasnya.

Sementara itu Fahrunnas juga mengaku tidak pernah menandatangani proposal tersebut dan merasa kaget saat diberitahu oleh salah satu anggota AJI.

“Itu bukan tanda tangan saya, bukan seperti itu model tanda tangan saya,” ungkapnya.

*Kahaba-05