Kota Bima, Kahaba.- Rencana pembagian HP pinjaman untuk Ketua RT di Kelurahan Paruga kini menjadi bahan perbincangan. Bagaimana tidak, para Ketua RT dipanggil untuk menandatangani tanda terima HP, namun belum bisa dimanfaatkan. Justru diambil kembali oleh pemerintah kelurahan setempat untuk disimpan. (Baca. Ternyata Janji HP Lutfi-Feri untuk Ketua RT Hanya Pinjaman)
Informasi yang diperoleh media ini, beberapa pekan lalu seluruh Ketua RT di Kelurahan Paruga dipanggil untuk hadir di kantor lurah, menandatangani tanda terima HP tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama, mendokumentasikan HP tersebut sudah diterima. (Baca. Ketua RT Tolak Rencana Pemberian HP Pinjaman dari Pemkot Bima)
Tapi setelah itu, HP justru tidak diberikan untuk dimanfaatkan oleh Ketua RT, tapi diambil kembali oleh Pemerintah Kelurahan Paruga, untuk disimpan dulu dan dibagikan nanti secara serentak. (Baca. Muskel Penatoi, Seluruh Ketua RT Tolak Rencana Pemberian HP Pinjaman)
Kabarnya, Handphone tersebut diambil kembali agar bisa diisi dengan aplikasi yang menunjang kinerja para Ketua RT.
Lurah Paruga Kamaluddin yang dikonfirmasi menjelaskan, Ketua RT dihadirkan untuk tanda tangan terima perangkat tersebut dan difoto agar anggaran pengadaan HP tersebut bisa segera cair. (Baca. Ketua LPM Kelurahan Penatoi: HP Android untuk RT itu Sepele)
“Administrasi keuangan itu memang begitu,” katanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Kamaluddin, HP tersebut belum bisa dibagikan ke para Ketua RT karena menunggu perintah dari atasan. Sementara perangkat dimaksud masih disimpan oleh pemerintah kelurahan. (Baca. Kelurahan Tanjung Salurkan Bantuan Handphone Android untuk RT)
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan pengakuan Camat Rasanae Barat HP tersebut nanti akan dibagikan serentak se-Kota Bima, setelah Launching Command Center.
“Saya sih maunya langsung bagikan, tapi kita juga harus tunggu perintah atasan. Kalau Ibu Camat bilang dibagikan besok juga bisa saya langsung bagikan,” ujarnya. (Baca. Pengadaan HP Ketua RT di Kelurahan Tanjung Menggunakan Nota Pesanan)
Ditanya lantas dari mana anggaran untuk pembelian HP tersebut? Kamaluddin menjawab HP dibeli oleh pihak ketiga, karena pemerintah kelurahan tidak ada uang untuk beli lebih dulu HP tersebut.
“Kan anggaran kelurahan belum keluar,” tambahnya.
*Kahaba-01