Kota Bima, Kahaba.- Wakil Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan mendesak Pemerintah Kota Bima untuk bergerak cepat dalam mengoptimalkan serapan anggaran di akhir tahun 2025.
Ia menilai kondisi fiskal daerah saat ini berada dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan, sehingga dibutuhkan langkah konkret dan terukur dari eksekutif.
“Kita ini sedang dalam kondisi fiskal daerah yang sangat tragis,” tegas Alfian saat dikonfirmasi, Senin 24 November 2025.
Menurutnya, serapan anggaran menjadi satu-satunya kunci untuk memperbaiki penilaian pemerintah pusat terhadap kondisi keuangan daerah.
Apabila serapan belanja modal tetap rendah, dampaknya akan berimbas pada transfer dana dari pemerintah pusat di tahun berikutnya.
“Kami pertanyakan juga langsung ke Mendagri. Bagaimana daerah bisa menyerap anggaran sampai 95–100 persen, Itu yang harus dikejar,” ujarnya.
Ia mencontohkan salah satu proyek strategis yang hingga kini belum berjalan maksimal, yaitu pembangunan Rumah Sakit Kota Bima yang direncanakan menggunakan skema multiyears.
“Kami berharap Desember 2025 sudah mulai tender, dan Januari 2026 pekerjaan harus sudah dimulai. Dengan begitu, anggaran bisa terserap dan tidak lagi menumpuk di kas daerah,” jelasnya.
Alfian menjelaskan, serapan anggaran yang baik menjadi bagian penting dalam evaluasi Bappenas terkait kondisi defisit daerah.
Jika Pemkot mampu membuktikan keseriusan dalam mengelola semua belanja, maka peluang mendapatkan tambahan transfer pusat pada triwulan pertama 2026 akan semakin besar.
“Kami berharap Pemkot bisa segera membelanjakan anggaran secara maksimal hingga mencapai 100 persen untuk semua jenis belanja. Ini penting untuk keberlangsungan keuangan daerah kita,” tambah Politisi Golkar itu.
Alfian menegaskan, DPRD akan terus mengawal dan memastikan berbagai program prioritas Pemkot Bima dapat direalisasikan sesuai target.
*Kahaba-01













