Kota Bima, Kahaba.- Pj Wali Kota H Mohammad Rum menegaskan bahwa pemerintah tidak berpangku tangan terhadap kelangkaan gas elpiji yang telah menyebabkan kenaikan harga dan meresahkan masyarakat belakangan ini.

Hal ini diungkapkan dalam rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, yang dipimpin Rum, Kamis 21 Maret 2024, guna membahas secara mendalam mengenai permasalahan kelangkaan gas LPG 3 Kg, serta solusi-solusi yang akan ditempuh.
Menurutnya, jumlah 348 pangkalan dari 2 agen yang ada, mayoritas pangkalan bertumpu pada wilayah barat, untuk menyiasati agar wilayah lain terpenuhi.
“Saya minta dinas teknis segera aktifkan warung TPID kita tiap kecamatan, kerjasama dengan Pertamina untuk melayani permintaan masyarakat,” tegas Rum.
Dirinya juga mendapatkan laporan bahwa banyaknya pengecer yang memanfaatkan situasi dan keadaan ini dengan menjual dan memainkan harga melebihi harga satuan yang telah ditetapkan.
Untuk itu sambungnya, perlu adanya regulasi yang mengaturnya melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Tata Niaga LPG.
“Saat ini, saya minta para agen sementara waktu untuk tidak melayani dulu permintaan gas elpiji, sembari kita siapkan Perwali secepatnya, pangkalan tidak boleh menjual ke pengecer saat ini sambil menunggu Perwali,” ucapnya.
Di akhir arahannya, Pj Wali Kota Bima berharap kepada semua pihak, lebih-lebih kepada pengecer nakal yang memainkan harga lebih tinggi agar tidak memanfaatkan situasi ini sehingga menciptakan instabilitas daerah.
“Padahal, daerah ini sudah aman dan nyaman, yang pasti pemerintah tidak pernah tutup mata untuk hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya..
*Kahaba-01