Kabupaten Bima

Diduga Fiktif, PKBM La Moci Cenggu Harus Dinonaktifkan

505
×

Diduga Fiktif, PKBM La Moci Cenggu Harus Dinonaktifkan

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tahun 2021, ada beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan Belo yang mendapat Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) kesetaraan, salah satunya PKBM La Cenggu.

Diduga Fiktif, PKBM La Moci Cenggu Harus Dinonaktifkan - Kabar Harian Bima
Pengawas PAUD UPTD Kecamatan Belo Muhammad bersama pemuda Cenggu yang menyorot soal PKBM Fiktif. Foto: Ahyar

Namun nyatanya, PKBM dimaksud diduga fiktif dan harus segera dinonktifkan. Sementara itu, menerima bantuan yang cukup besar dan telah merugikan keuangan negara.

Diduga Fiktif, PKBM La Moci Cenggu Harus Dinonaktifkan - Kabar Harian Bima

Pemuda Desa Cenggu Muhammad Yahya mengungkapkan, PKBM La Moci Cenggu memiliki ratusan peserta didik yakni sekitar 485 orang. Namun yang valid, tidak sebanyak itu.

Seperti untuk paket A hanya ada 27 siswa, namun jumlah anggaran yang diterima sebanyak Rp 17.550.000. Kemudian paket B hanya 31 siswa dengan jumlah anggaran sebanyak Rp 23.250.000. Sementara jumlah siswa Paket C hanya 46 siswa, dengan jumlah anggaran sebanyak Rp 41.400.000.

“Dari data kami ini, jumlahnya lebih banyak yang fiktif,” ungkapnya, baru – baru ini.

Menurut dia, PKBM La Moci Cenggu menjadi salah satu contoh fiktifya pengelolaan PKBM. Tidak menutup kemungkinan, semua PKBM yang ada di Kecamatan Belo juga memiliki data fiktif.

Yahya juga memaparkan, terkait anggaran yang diterima PKBM La Moci Cenggu perenam bulan sebanyak Rp 82.200.000. Artinya anggaran yang didapat PKBM itu dalam setahun sebanyak Rp 164.400.000, dengan jumlah data siswa fiktif.

”PKBM La Moci Cenggu itu harus diproses bila perlu dihapus. Sayang kalau anggaran negara untuk PKBM yang data siswanya fiktit begitu,” sorotnya.

Fakta lain tambahnya, jika saat pengawas dari dinas turun survei kondisi proses belajar mengajar, PKBM tinggal comot dan memanggil warga di sekitar lokasi, untuk mengikuti arahan pengawas.

Di tempat terpisah, Pengawas PAUD UPTD Kecamatan Belo Muhammad menjelaskan, sesungguhnya pengawasan juga menjadi kewenangan mereka. Tetapi sampai sekarang pihaknya idak dilibatkan oleh dinas.

“Sampai sekarang kami juga belum pernah ke lokasi PKBM itu. Padahal kami punya kewenangan,” tuturnya.

Muhammad mengaku, UPTD Dikpora Kecamatan Belo, memiliki 2 orang operator yang menangani data termaksud data PKBM. Tapi sampai sekarang tidak ada satupun PKBM di Kecamatan Belo yang datang untuk melapor berkaitan jumlah siswa dan guru.

Di tempat terpisah, Kepala PKBM La Cenggu yang berusaha ditemui di kantornya untuk konfirmasi hal itu, tidak berada di tempat. Dihubungi juga melalui pesan singkat, belum memberikan jawaban.

*Kahaba-09