Kabar Kota Bima

Diseminasi Hasil Kajian Stunting, DPPKB Kota Bima Siapkan Rencana Tindak Lanjut

146
×

Diseminasi Hasil Kajian Stunting, DPPKB Kota Bima Siapkan Rencana Tindak Lanjut

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima menggelar pertemuan tentang diseminasi hasil kajian dan rencana tindak lanjut Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I tingkat Kota Bima, yang dihelat di aula kantor Pemerintah Kota Bima, Selasa 15 Oktober 2024.

Diseminasi Hasil Kajian Stunting, DPPKB Kota Bima Siapkan Rencana Tindak Lanjut - Kabar Harian Bima
Pj Wali Kota Bima H Mukhtar didampingi Kepala DPPKB Hj Suharni saat kegiatan diseminasi hasil kajian dan rencana tindak lanjut audit kasus stunting (AKS) semester I tingkat Kota Bima. Foto: Eric

Kepala DPPKB Kota Bima Hj Suharni menyampaikan, pertemuan ini bagian dari audit kasus stunting yang merupakan kegiatan prioritas pada rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (Ran Pasti).

Audit ini bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahahan terjadinya kasus serupa.

“Audit kasus ini melalui 4 tahap, yaitu pembentukan tim audit, pelaksanaan audit kasus stunting manajemen pendampingan keluarga, diseminasi dan tindaklanjut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan identifikasi dan seleksi kasus stunting serta keluarga beresiko stunting yang dituangkan dalam kertas kerja, dengan jumlah sample yang dindentifikasi yaitu, Catin 32 Kasus, ibu menyusui atau nifas 16 Kasus dan balita 128 kasus dan Bumil 32 kasus.

Dari sample identifikasi tersebut diambil empat kasus yang mewakili dan telah diudit oleh tim teknis dan tim pakar, dengan menghasilkan catatan, rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang selanjutnya perlu disepakati bersama untuk pelaksanaanya, agar kasus tidak semakin memburuk atau setidaknya kasus tidak berulang lagi di satu wilayah.

Ada beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian m bersama, bahwa faktor penyebab stunting antara lain, asupan gizi tidak seimbang, anemia, hipertensi pada ibu, faktor pendidikan masih rendah, faktor hamil diusia terlalu muda, hamil diusia terlalu tua, jarak kehamilan terlalu dekat dan beberapa faktor laonnya.

“Maka untuk menurunkan angka stunting, beberapa strategi yang perlu dioptimalkan antara lain, seperti meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi serta optimalisasi orang tua asuh,” katanya.

Sementara itu Pj Wali Kota Bima H Mukhtar mengapresiasi kinerja seluruh jajaran, karena telah berhasil menurunkan angka stunting dari target nasional 14 persen, kini pada tahun 2024 angka tersebut sudah mencapai 9 persen.

Keberhasilan ini tentunya merupakan buah kerjasama tim, baik dari DPPKB, Dikes hingga penyuluh KB, kader posyandu yang ada di wilayah kecamatan dan kelurahan, yang bahu membahu melaksanakan program penurunan angka stunting dengan maksimal.

“Keberhasilan ini tentunya diapresiasi dengan bantuan dana pusat senilai Rp 5,5 miliar,” benernya.

Mantan kepala DPKAD itu menambahkan, untuk dapat terus mewujudkan penurunan angka stunting sesuai yang diharapkan, maka dibutuhkan koordinasi dan komitmen uang kuat dari berbagai stakeholder.

“Kami sangat mengharapkan kerjasama semua pihak, agar angka stunting bisa terus menurun setiap tahun,” imbuhnya.

*Kahaba-04