Kabupaten Bima, Kahaba.- Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) menggelar sosialisasi program desa melek anggaran untuk pembangunan desa yang inklusif dan responsif gender, Selasa (21/5) di aula rapat Bupati Bima.
Research Manager Fitra Baidul Hadi mengatakan, program tersebut bertujuan untuk mendampingi pemerintah desa agar menggunakan dana desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaanya.
“Kami mendorong pemerintah desa untuk membuat program pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dalam pelaksanaanya kata Baidul, pihaknya juga akan melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap BPD agar melaksanakan tugasnya sebagai mana yang tertuang dalam undang-undang.
“Dalam undang-undang peran BPD ini sangat penting. Mereka punya kewenangan mempengaruhi penggunaan anggaran,” katanya.
Untuk itu Fitra akan menggelar sekolah anggaran desa (Sekar Desa), dan pembentukan posko aspirasi dan pengaduan BPD. Sehingga dalam pelaksanaanya masyarakat bisa menyampaikan pengaduan dan aspirasi terkait pembangunan desa lewat BPD.
“Jadi biar tertib. Ruangnya aspirasi itu kita sediakan dalam bentuk posko aspirasi dan pengaduan BPD,” tuturnya.
Badui menjelaskan, untuk tahap awal pihanya baru bisa mengakomodir 3 desa di Kabupaten Bima. Yakni Desa Rada dan Desa Nggembe Kecamatan Bolo, Desa Dadibou Kecamatan Woha.
Pada kesempatan tersebut dia juga membeberkan, dalam melaksanakan program tersebut pihaknya bekerjasama dengan KOMPAK dan DFAT Australia melalui Solud NTB sebagai simpul jaringan Fitra.
“Kami tidak sendiri. Bekerjasama dengan mitra kami nanti,” ungkapnya.
*Kahaba-10