Kabar Kota Bima

Inspektorat Kota Bima Kampanye Budaya Antikorupsi dan Tolak Gratifikasi di Kalangan Mahasiswa Baru

141
×

Inspektorat Kota Bima Kampanye Budaya Antikorupsi dan Tolak Gratifikasi di Kalangan Mahasiswa Baru

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemerintah Kota Bima melalui Inspektorat Daerah terus menggalakkan edukasi antikorupsi untuk generasi muda. Salah satunya dengan kampanye budaya antikorupsi dan penolakan gratifikasi dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) D III dan D IV Poltekkes Kemenkes Mataram, Prodi Keperawatan Bima, Kamis 24 Juli 2025.

Penyuluh dari Inspektorat foto bersama dengan mahasiswa saat kegiatan kampanye antikorupsi dan tolak gratifikasi. Foto: Ist

Kampanye ini disampaikan oleh dua penyuluh bersertifikat Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, yakni Yunitha Purnama Dewi Al-Aqad dan Putri Dinul Islamy dari Inspektorat Daerah Kota Bima.

“Pendidikan antikorupsi adalah strategi preventif dalam memberantas korupsi sejak dini, terutama dengan membangun budaya integritas dan karakter kuat pada generasi muda,” ujar Yunitha.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan jenis-jenis tindak pidana korupsi, dengan penekanan khusus pada gratifikasi.

Ia menegaskan, gratifikasi kerap kali dianggap remeh karena berwujud hadiah atau tanda jasa, padahal dapat dikategorikan sebagai suap jika diberikan untuk mempengaruhi keputusan atau jabatan seseorang.

“Sering kali gratifikasi dibungkus dalam bentuk keramah-tamahan, budaya, atau simbol penghormatan. Namun jika bertentangan dengan tugas dan kewenangan jabatan, maka itu bagian dari korupsi,” tegasnya.

Sementara itu, Putri Dinul Islamy menambahkan, pendidikan nilai-nilai antikorupsi seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab harus ditanamkan sejak dini, agar terbentuk generasi yang berintegritas dan berdaya cegah terhadap korupsi.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membentuk kesadaran dan komitmen mahasiswa baru untuk menolak segala bentuk gratifikasi, baik di lingkungan kampus maupun dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Sebagai penutup, kampanye antikorupsi ini dikemas menarik dengan permainan edukatif bertema “Tebak Kata Antikorupsi”, yang disambut antusias oleh para mahasiswa. Peserta yang menjawab benar diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.

*Kahaba-04