Kabar Kota Bima

LPJ Perumda Menunggu Diaudit, Untung Rugi Belum Diketahui

585
×

LPJ Perumda Menunggu Diaudit, Untung Rugi Belum Diketahui

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pelaporan penggunaan anggaran Perumda Bima Aneka Tahun 2021 sudah disampaikan ke Pemerintah Kota Bima. Sementara untuk rugi pengelolaan anggaran sebelumnya, belum diketahui karena harus menunggu diaudit.

LPJ Perumda Menunggu Diaudit, Untung Rugi Belum Diketahui - Kabar Harian Bima
Plt Direktur Perumda Bima Aneka H Rimawan. Foto: Bin

Plt Direktur Perumda Bima Aneka H Rimawan menjelaskan, terlambatnya selesainya pelaporan karena beberapa kendala, seperti pembukuan yang masih menggunakan sistem manual. Kemudian adanya pembatasan tugas, sehingga Inspektorat masuk untuk melakukan pembatasan tugas atas permintaan Sekda sebagai pembina strategis Perumda.

LPJ Perumda Menunggu Diaudit, Untung Rugi Belum Diketahui - Kabar Harian Bima

“Tapi laporannya per tanggal 31 Desember 2021 sudah selesai dan diserahkan ke pemilik modal Wali Kota Bima, pembina strategis dan pembina teknis Bagian Ekonomi. Kita serahkan pada tanggal 8 Maret 2022, ada tanda terima ekspedisi,” katanya, Kamis (10/3).

Ia menjelaskan, anggaran untuk Perumda tlTahun 2021 sebesar Rp 2 miliar. Penggunaannya pun tidak habis semua. Hanya saja dirinya belum bisa menyampaikan, karena belum diaudit oleh Komite Akutan Publik (KAP).

Pun ketika ditanya soal untung rugi pengelolaan anggaran dari Rp 2 miliar tersebut, Rimawan juga menjawab belum bisa menjelaskan secara rinci. Karena harus menunggu semua hasil audit, karena nanti akan kelihatan semua.

“Untung ruginya belum bisa kami sampaikan secara rinci, karena harus menunggu hasil audit, nanti akan kelihatan semua. Setelah disampaikan ke pemilik modal, akan dipublikasikan,” jelasnya.

Untuk tahun 2022, Rimawan mengungkapkan tidak ada penganggaran dari Pemerintah Kota Bima. Perjalanan Perumda untuk tahun ini, seperti rencana kerja anggaran, termasuk gaji karyawan, menggunakan sisa anggaran sebelumnya.

Disinggung mengenai penggunaan anggaran Rp 2 miliar tersebut, dia menambahkan, dialokasikan untuk 4 unit usaha, pertama etalase, penjualan tiket, packing dan roasting kopi.

“Alhamdulillah ini masih berjalan semua,” tambahnya.

*Kahaba-01