Kabar Kota Bima

Perumda Jual Beras, Pasarnya Dibebankan ke ASN Kota Bima

1030
×

Perumda Jual Beras, Pasarnya Dibebankan ke ASN Kota Bima

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Selain memiliki sejumlah unit usaha, seperti etalase, penjualan tiket, packing dan roasting kopi, Perumda Bima Aneka untuk tahun 2022 bakal menjual beras. Sasarannya, dibebankan ke Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkot Bima.

Perumda Jual Beras, Pasarnya Dibebankan ke ASN Kota Bima - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Informasi yang diperoleh media ini, mulai tahun ini Perumda Bima Aneka mulai menjual beras. ASN diharuskan mengambil di Perumda, sementara teknis pembayarannya langsung dipotong gaji.

Program yang diterapkan Perumda tersebut kabarnya menuai pro kontra dari kalangan ASN. Surat dari perusahaan daerah tersebut pun sudah beredar dimasing – masing OPD. Ada yang menerima, juga tidak sedikit yang menolak.

Plt Direktur Perumda Bima Aneka H Rimawan yang dikonfirmasi soal itu, membenarkannya. Hanya saja, rencana tersebut ada sejak periode H Ahmad menjadi Plt Direktur. Dirinya hanya melanjutkan, karena dinilai memiliki peluang bagus untuk keberlangsungan BUMD tersebut.

“Perumda ini kan produk pemerintah, uangnya juga dari pemerintah. Jadi karena bisnis ada di Perumda, makanya beras ini menjadi peluang pasar. Bukan monopoli ya, hanya saja harapannya ASN juga ikut andil untuk Perumda,” jelasnya, Kamis (10/3).

Ia mengungkapkan, rencana ini sudah disampaikan ke Wali Kota Bima dan didukung. ASN pun diharapkan bisa membantu perkembangan perusahaan ini.

Rimawan menghitung, jika diperkirakan kebutuhan beras untuk ASN 50 kilogram dalam satu bulan, maka Perumda hanya meminta kepada ASN mengambil beras sekitar 10 kilogram sebulan.

Dirinya menegaskan, rencana ini tidak ada pemaksaan. Kalau disetujui secara personal oleh ASN, maka akan dijalankan oleh Perumda. Pun apabila ASN tidak mau, juga tidak apa-apa.

“Tidak ada pemaksaan. Tapi yang mau, berasnya nanti akan terima ditempat,” tukasnya.

Ditanya sumber berasnya dari mana, apakah dari Bulog Bima atau langsung ke petani, Rimawan menjawab masih dijajaki.

“Kalau dari petani, prosesnya bakal lama,” tambahnya.

*Kahaba-01