Kota Bima, Kahaba.- Berada di wilayah Kota Bima tak lantas dapat menikmati semua akses pelayanan publik dengan mudah. Contohnya di Kelurahan Nitu, sinyal dan jaringan telekomunikasi masih minim. Tak semua titik di wilayah pinggiran Kota Bima ini tersentuh sinyal.
Untuk itu, warga setempat memimpikan di wilayah mereka dibangunkan Tower atau Menara Telekomunikasi sebagai penunjang akses komunikasi dan informasi. Hal ini disampaikan warga saat Reses Masa Sidang I Anggota DPRD Kota Bima Dapil III, Kamis (20/4) sore di Kelurahan Nitu Kecamatan Raba.
“Kami ingin sekali merasakan kenyamanan berkomunikasi menggunakan telepon genggam seperti kelurahan lainnya di Kota Bima. Karena itu, kami berharap DPRD Dapil III bisa memperjuangkan pembangunan Tower di wilayah kami,” kata Ratih, warga setempat.
Ratih mengaku, Kota Bima sudah 15 tahun terbentuk, tetapi akses layanan publik belum dinikmati secara merata di semua kelurahan. Di wilayahnya, untuk mendapatkan sinyal sangat susah karena hanya ada di spot tertentu saja.
Ia juga mengeluhkan terbatasnya sarana MCK umum di Nitu. Bangunan lama memang ada, tetapi diakui hanya dipakai beberapa bulan saja lantaran rusak dan tidak diperbaiki.
Hal senada disampaikan Yusran, warga lainnya. Ia mengeluhkan warga Nitu masih kesulitan air bersih dan berharap perhatian dari DPRD untuk membuat bak atau tandon penampung air. Selain itu, pengeboran air yang pernah diperjuangkan diperdalam lagi untuk mendapatkan air bersih yang maksimal.
Sementara aspirasi lainnya, lebih banyak mengusulkan soal pembukaan jalan baru dan peningkatan jalan yang sudah dibuka sebelumnya. Dari aspirasi yang mengemuka, ada 6 jalan di Nitu yang diminta untuk diperjuangkan. Baik jalan ekonomi maupun jalan pertanian.
Warga pun sepakat, 6 jalan ini seperti Jalan Oi Si’i-Nitu dan Jalan Nitu-Rontu menjadi prioritas untuk diperjuangkan 9 Anggota DPRD Kota Bima Dapil III. Kemudian masalah umum lainnya, seperti drainase jalan dan permukiman juga disampaikan beberapa warga lainnya.
Merespon beragam aspirasi warga ini, Najamudin, Anggota Dewan dari PKPI yang juga memandu acara mengapresiasi tingginya antusias dan partisipasi aktif warga Nitu terhadap agenda reses. Hal ini menurutnya, memperlihatkan kepedulian warga terhadap kelurahannya.
Ia juga mengaku, hampir setiap tahun memprioritaskan wilayah Nitu sebagai lokasi reses. Dan bila dilihat, sudah cukup banyak aspirasi Anggota Dewan Dapil III yang diperjuangkan di wilayah Nitu. Perubahan pun sudah mulai dirasakan. Nitu dulunya kelurahan terisolasi, tapi sekarang warga sudah mulai menikmati akses jalan dan pembangunan.
Terkait semua usulan warga, Najamudin memastikan telah ditampung dan akan diperjuangkan bersama 9 Anggota Dewan Dapil III. Untuk usulan pembangunan Tower, akan dikomunikasinya segera dengan pihak terkait. Sementara soal sarana MCK dan bak air juga akan segera dibantu.
“Hal-hal lainnya yang bersifat mendesak kami harapkan Lurah dan RT ikut berperan menjembatani aspirasi tersebut ke DPRD. Ini tidak terlalu berat karena dua Pimpinan Dewan ada disini. Tinggal dibuatkan proposalnya agar bisa dibantu,” kata Najamudin.
Terkait usulan infrastruktur jalan ditanggapi Samsuri, Duta PAN. Sebagai anggota komisi yang membidangi infrastruktur, Ia memastikan aspirasi soal 6 jalan akan menjadi prioritas dan menjanjikan paling telat akan dikerjakan di Tahun 2018.
Hanya saja, Politisi asal Rontu ini meminta kepada warga jangan sampai setelah Legislatif menyetujui pengerjaan 6 jalan tersebut pada saat pelaksanaannya di lapangan ditolak lagi oleh warga. Hal tersebut kerap terjadi dan akhirnya merugikan warga sendiri.
Pantuan kahaba.net, warga Kelurahan Nitu sangat antusias menghadiri agenda reses. Kursi yang disediakan di tenda lokasi kegiatan nampak penuh. Bahkan masih ada sebagian warga yang berada di luar tenda karena tidak kebagian kursi. Lurah Nitu, Syafrudin HM Ali juga terlihat mendampingi warga untuk menyampaikan aspirasi.
*Kahaba-03