Kabupaten Bima, Kahaba.- Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima, yang dibangun sejak tahun 2005 dengan anggaran miliaran rupiah dari APBN, tampaknya belum juga terselesaikan. KTM Tambora adalah kawasan transmigrasi di Kabupaten Bima Provinsi NTB. Pembangunannya dirancang secara terpadu agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun, kenyataannya terkesan lambat alias diam ditempat.
Rencananya, KTM meliputi pusat kegiatan ekonomi wilayah, pusat kegiatan industri pengolahan hasil, pusat pelayanan jasa dan perdagangan, pusat pendidikan dan pelatihan, sarana pemerintahan, dan fasilitas umum serta sosial. Seiring dengan kebijakan pemerintah yang dilakukan secara kontinyu itu, ternyata dari realita yang ada dalam perjalanan program ini, terkesan lambat, padahal dibutuhkan speed atau kecepatan yang lebih tinggi.
.” Bayangkan dari tahun 2005, belum ada apa-apa. Bahkan, belum ada tanda-tanda dibangunnya kantor perwakilan administrasi, penataan wilayah dan sejumlah pembangunan lainya,” ujar salah seorag warga setempat, edy kepada wartawan belum lama ini.
Tak cuma itu, insfrastruktur jalan sebagai sara pendukung pembangunan dan sejumlah akses lainya, hampir 10 tahun sejak digulirkan program KTM, hingga kini belum sepenuhnya menunjukkkan satu keberhasilan dan kemandirin. Faktanya, hampir sebagian besar jalan wilayah KTM Tambora rusak parah dan tidak pernah diperbaiki, padahal jalan tersebut merupakan jalur utama menuju wilayah KTM.
.”Padahal masyarakat sudah banyak berharap hadirnya KTM bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sepertinya, harapan itu hanya isapan jempol,” keluhnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima, melalui Kasi Pemukiman dan Penempatan, M Sabri SH mengaku, memang masih banyak infrastruktur dan akses lainya diwilayah KTM Tambora yang belum dibangun. Diantaranya, perbaikan infrastruktur jalan, kantor perwakilan administrasi dan sejumlah akses di wilayah KTM.
,”Semuanya akan dilakukan secara bertahap, karena pengerjaan pembangunan KTM itu tidak punya batas waktu dan tiap tahun terus dilanjutkan,” elaknya
Dikatakanya, KTM itu memang lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur ke pusat KTM dan titik ekonomi lainnya di luar KTM. “Sementara yang baru dibangun adalah tempat pengolahan,” pungkasnya. * SYARIF