Kota Bima, Kahaba.- Setahun lagi, momen Pilkada Kota Bima tahun 2018 akan dihelat. Selain melalui jalur partai politik, sejumlah bakal calon juga akan menggunakan jalur independen. Seperti pasangan bakal calon Walikota Bima Subhan-Iman (AMAN), pasangan tersebut akan bertarung dalam merebut kursi Walikota dan Wakil Walikota Bima dengan jalur Independen.
Pernyataan kesiapan maju melalui jalur perseorangan itu, pasangan AMAN Mataho (Merata-Aman-Tertib-Agamais-Harmonis-Optimis) juga kini telah mempersiapkan tim untuk mengantarkan menjadi Kepala Daerah di Kota Bima.
“Berdasarkan sisi politik, dibeberapa daerah pemilihan yang menggunakan jalur independen dominan memenangkan Pilkada. Sebab itu menjadi otokritik bagi parpol untuk membenahi program kerjanya di basis,” ujar Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto, konsultan politik pasangan AMAN, melalui siaran persnya kemarin.
Pria yang akrab disapa Didu itu menjelaskan, tampilnya calon independen merupakan alternatif bagi pasangan calon yang tidak didukung oleh partai politik. Meskipun calon tersebut, memiliki track record dan kapasitas yang baik dan unggul.
“Jalur perseorangan sesungguhnya dihajatkan negara, untuk memfasilitasi calon pemimpin di daerah yang sangat potensial. Dimana sebelumnya tidak dapat maju, melalui jalur partai,” katanya.
Mantan eksekutif Daerah Walhi NTB itu menuturkan, calon independen yang akan tampil harus memiliki visi dan misi yang jelas. Sehingga publik dan masyarakat umum, bisa memahami secara paripurna. Dengan munculnya calon independen menjelang pilkada serentak NTB, terlebih khusus dengan pilkada Kota Bima.
“Munculnya pasangan Subhan-Iman, akan menambah trend positif bagi proses demokrasi, terutama rekruitmen pemimpin di daerah,” katanya yang turut didampingi sekretaris M16, Lalu Athari Fath Salim.
Tidak kalah pentingnya, kata Didu. Calon independen bisa membuktikan diri melalui penyampaian visi dan misi yang nyata, dalam membangun daerah dengan penuh komitmen bersama masyarakat, yang ditunjang dengan kapasitas dan kredibiltas.
“Sembari memenuhi persyaratan administrasi, calon perseorangan harus membuka akses seluas-luasnya kepada pemilih. Kemudian melakukan komunikasi secara intensif, dengan masyarakat di semua strata sosial,” tandasnya.
Sementara itu Sekretaris M16 Lalu Athari fath Salim menambahkan dalam waktu dekat ini. Akan melakukan serangkaian kegiatan terkait moment Pilkada serentak. Seperti diskusi kamisan, debat public dan agenda penting lainnya. Tentunya melalui kegiatan tersebut, dapat memberikan pencerahan dan edukasi politik kepada publik.
“M16 secara kelembagaan tetap netral dalam Pilkada, tetapi secara personal orang-orang M16 boleh mendukung pasangan calon tertentu,” imbuhnya.
Athar menegaskan, keterlibatan orang-orang M16 secara personal dalam Pilkada harus dimaknai sebagai bentuk kepedulian. Dalam mewujudkan Pilkada yang damai dan berkualitas.
*Kahaba-04