Jakarta, Kahaba.- Sejak dikabarkan hilang Rabu kemarin, hari ini pada pukul 08.30 WIB pesawat Komersil Sukhoi Superjet 100 telah ditemukan. Penemuan awalnya dari sinyal yang ditangkap pesawat pencari korban. Lokasi penemuan berada berada di arah utara ke selatan Batu Tapak, Gunung Salak
Kabar ditemukannya pesawat Sukhoi Superjet 100 diperkuat dari laporan Badan SAR Nasional (Basarnas). Tempo.co melaporkan, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo mengungkap sejumlah ciri fisik pesawat ditemukan di wilayah Batu Tapak yang diduga sebagai lokasi jatuhnya Sukhoi.
“Ada serpihan-serpihan pesawat. Ada satu indikasi, yaitu tulisan logo Shukoi,” jelas Daryatmo dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (10/5) pagi. Logo Shukoi yang berada di kawasan Batu Tapak, Cidahu, itu memiliki warna yang sama dengan gambar prototipe Shukoi Superjet 100 buatan Rusia. Lokasi penemuannya berada di lereng gunung yang saat ini masih diselimuti kabut.
Daryatmo menunjukkan gambaran sementara serpihan bangkai pesawat dengan latar belakang kabut. Dia mengakui ada kesulitan geografis dan cuaca untuk menjangkau tempat yang memiliki ketinggian 5800 kaki itu.
Kini pasukan SAR yang di Gunung Salak sudah bergerak untuk mengevakuasi korban. Korban dari Gunung Salak akan diangkut dengan Superpuma 332 dari tempat kejadian ke Cidahu, posko penyelamatan utama di Gunung Salak. Dari Cidahu, korban akan diangkut dengan pesawat-pesawat kecil lainnya ke Jakarta.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 adalah salah satu varian pesawat non tempur produksi dari perusahaan dirgantara terbesar di Russia. Kehadiran Sukhoi Superjet 100 di Indonesia sejak Selasa (8/5) adalah dalam rangka joint flight armada angkutan udara komersil yang rencananya sedang dijajaki pembeliannya oleh maskapai penerbangan Indonesia. Pesawat ini sekelas Boeing 737 seri 400 dan dijagokan oleh Sukhoi untuk pasar Asia Pasifik.
Usai penerbangan pertama pada hari Rabu pagi (9/5), pesawat mengudara kembali pada pukul 14.15 WIB dengan membawa sekitar 42 orang penumpang dari bandara Halim Perdana Kusumah, kemudian hilang dari radar pada pukul 14.33. Lebih dari empat jam setelahnya, pesawat yang akan menyambangi Bahrain ini tak kunjung diketahui keberadaannya. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev membentuk komisi untuk menyelidiki insiden pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hilang di kawasan Gunung Salak, Bogor, Indonesia. [Tempo.co/BQ]