Kota Bima, Kahaba.- Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid menyampaikan selamat hari pers nasional (HPN) Tahun 2025. Hari ini pers merayakan keberanian, integritas dan semangat juang.
Menurut Meutya, pers bukan hanya saksi sejarah, tetapi juga penggerak perubahan di tengah gejolak zaman.
“Pers harus tetap menjadi penjaga demokrasi, melawan arus manipulasi dan menegakkan kebenaran,” ujarnya melalui tayangan video yang berdurasi 2 menit lebih.
Kata mantan Jurnalis itu, dunia berubah sangat cepat, media morfosis tidak terhindarkan, media konvensional kini berjalan beriringan dengan media digital.
“Adaptasi atau tergilas, itulah pilihan kita,” katanya.
Saat ini sambungnya, AI mulai mengambil peran besar dalam industri media, bahwa 28 persen media global juga sudah memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk memproduksi berita, karena dapat meningkatkan efisiensi hingga 12 kali lipat.
Namun kemudahan menyebar informasi juga dapat membawa bahaya, Hoax dan Disinformasi bisa merajalela. Kita bertanya, apakah akan tunduk pada tren yang merajalela ini atau berdiri tegak untuk mempertahankan integritas jurnalistik.
“Publik haus akan kebenaran, dan pers harus tetap menjadi sumber air jernih,” tuturnya.
Meutya menegaskan, pertarungan media saat ini bukan hanya bertahan, tetapi untuk menjadi yang terdepan. Pers bukan sekedar memberi berita, tapi juga pembentuk opini publik.
“Kita harus menjadi benteng untuk melawan tsunami informasi yang menyesatkan,” tegasnya.
Di sisi lain tambahnya, pemerintah juga hadir untuk memastikan ekosistem pers tetap sehat dan berdaya saing. Pers indonesia jangan takut perubahan, kuasai teknologi dan jadilah garda depan revolusi informasi.
*Kahaba-01