Kabar Bima

Pulang Berburu Anjing, Empat Pemuda Dena Dianiaya

395
×

Pulang Berburu Anjing, Empat Pemuda Dena Dianiaya

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Sekitar pukul 23.30 WITA, Rabu, 17 Oktober 2012 penganiayaan terjadi di Desa Woro, Kecamatan Madapangga. Penganiayaan diduga dilakukan komplotan warga Desa Woro terhadap empat pemuda asal Desa Dena yang pulang berburu anjing.

Pulang Berburu Anjing, Empat Pemuda Dena Dianiaya - Kabar Harian Bima
Ilustrasi. Gambar Yustisi.com

Salah seorang warga Madapangga, Jamal (26), mengungkapkan, empat pemuda, Surya, Jai, Wa dan One asal Desa Dena yang pulang berburu anjing di Desa Woro, setelah mendapatkan hasil buruannya, tiba-tiba mereka dihadang komplotan pemuda lainnya tepat di depan kuburan Desa Woro.

“Kelompok penghadang diduga adalah warga Desa Woro dan saat itu pun langsung menganiaya empat pemuda Desa Dena tersebut. Mungkin mereka menduga keempat pemuda itu pencuri, karena membawa sesuatu dalam karung yang ternyata isinya adalah anjing,” ungkap Jamal.

Jamal menerangkan, dari keempat pemuda Dena yang dianiaya, terparah adalah Wa (24) yang mengalami luka bacok di bagian kepalanya dan langsung dilarikan di RSUD Bima. Surya (27) yang dihantam dengan batu dan kepalanya terluka, saat ini sedang dirawat secara intensif di puskesmas se-tempat. Sedangkan Jai (22) dan One (20) hanya luka memar akibat kena pukulan.

Mendengar kejadian yang dialami warganya, lanjut Jamal, masyarakat Desa Dena seketika memblokir jalan dengan batu dan pohon bahkan pos jaga diangkut ke tengah jalan. Hingga pukul 01.30 WITA, Kamis (18/20/2012) dini hari ini, kedua Desa masih terlihat beberapa warga di jalan raya.

Jamal menambahkan, ketegangan lain terjadi di Desa Woro. Di mana, salah satu korban, Surya, memiliki istri asli orang Woro. Ipar Surya dan keluarganya pun mencari para pelaku dan hampir memunculkan konflik horizontal di desa itu.

Saat ini, diduga dua orang pelaku penganiayaan sudah diamankan aparat Polsek Madapangga, namun belum berani diamankan lebih lanjut di Mapolres Bima Kabupaten.

“Isu penghadangan yang disertai pemblokiran jalan di Desa Dena, membuat kekhawatiran tersendiri untuk membawa para pelaku. Bisa saja nanti pelaku dicegat warga Dena dan menghakimi mereka,” ujar Jamal kepada Kahaba. [BM]