Kota Bima, Kahaba.- Padahal rumahnya sudah roboh karena diterjang banjir, tapi Mahani (80) RT 03 RW 01 Lingkungan Benteng Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota tidak dapat bagian program bedah rumah dari pemerintah.
Karena tidak ada bantuan untuk memperbaiki rumah, Mahani yang sudah sakit – sakitan itu pun harus dievakuasi dan tinggal di rumah anak – anaknya.
Zainudin menantu Mahani menyampaikan, sebelum banjir mertuanya tinggal di rumahnya. Pasca banjir Mahani tinggal di gubuk kecil yang dibuat seadanya. Karena sering sakit, akhirnya kini harus tinggal bersama anaknya.
Yang membuatnya heran, padahal program bedah rumah masuk di Kelurahan Melayu, namun rumah mertuanya yang layak dapat bantuan program tersebut tidak masuk dalam penerima manfaat program.
“Kalau dibandingkan dengan rumah yang dapat bantuan bedah rumah, rumah mertua saya jauh lebih parah,” ungkapnya, Kamis (27/7).
Ketua RT Setempat Dedi membenarkan jika rumah Mahani tidak dapat bantuan bedah rumah. Sebelumnya, Mahani di data dan diajukan untuk dapat bantuan.
“Menurut kami rumah nenek Mahani harus diprioritaskan untuk dibantu dalam program bedah rumah atau bantuan program lain,” katanya.
Sementara itu Kepala Kelurahan Melayu Khamrin mengatakan, sebelum banjir pihaknya sudah mengajukan data pada tim Bantuan Sosial Pembangunan Swadaya (BSPS). Dalam data tersebut, terdapat 125 rumah yang sudah di foto, namun untuk verifikasi data menjadi kewenangan penuh dari Tim BSPS.
“Mungkin rumah nenek Mahani saat di foto sebelum banjir masih terlihat baik, dibandingkan kondisi sekarang. Makanya rumah tersebut tidak dapat bantuan program ini,” jelasnya.
Sambung dia, dari 125 rumah yang diajukan. Kelurahan Melayu hanya dapat 33 rumah bantuan bedah rumah.
“Kalau ada program bedah rumah lagi, saya akan berusaha agar rumah nenek Mahani dapat bantuan,” janjinya.
*Kahaba-05