Kota Bima, Kahaba.- SMKN 3 Kota Bima terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan unggul dan berdaya saing tinggi. Pada Jumat 31 Januari 2025, Kepala SMKN 3 Kota Bima, Jainuddin secara resmi menarik kembali peserta didik yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di berbagai daerah, termasuk Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Jainuddin, para siswa menjalani PKL di berbagai sektor industri, seperti Balai Taman Nasional Komodo, Grand Prundi Hotel, Horni Grab Restaurant, dan Reley Phinisi Komodo.
Melalui program ini, mereka mendapatkan pengalaman langsung dalam pengelolaan kawasan konservasi dan ekowisata, serta industri perhotelan dan kuliner.
“Selain itu, peserta didik juga berkesempatan menjalani PKL di sejumlah hotel dan restoran ternama di Labuan Bajo,” ujarnya.
Diakui Jainuddin, tidak hanya di Labuan Bajo, siswa SMKN 3 Kota Bima juga menjalani PKL di berbagai kota besar lainnya, termasuk Mataram dan Bali. Bahkan, Seven’O Project, sebuah production house nasional di Kota Mataram, memberikan apresiasi atas dedikasi dan kinerja para siswa selama enam bulan menjalani PKL.
“Penghargaan ini diterima secara simbolis oleh Imam Bukhari, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan,” katanya.
Jainuddin menjelaskan, pengakuan dari industri kreatif nasional ini membuktikan bahwa siswa SMKN 3 Kota Bima tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki etos kerja tinggi serta profesionalisme yang diakui oleh dunia kerja.
Selain itu, di Provinsi Bali, siswa SMKN 3 Kota Bima juga berkesempatan magang di dua industri pariwisata besar, yaitu Best Western Kuta Villa dan Anibermoon Restaurant Legian Seminyak.
“Kesuksesan program PKL ini menjadi bukti nyata bahwa SMKN 3 Kota Bima terus berupaya mencetak lulusan yang kompeten, siap kerja, dan berdaya saing global. Kami berharap kolaborasi antara sekolah, industri, dan pemerintah terus terjalin erat demi masa depan pendidikan vokasi yang lebih baik,” tandas Jainuddin.
*Kahaba-04