Kota Bima, Kahaba.- Tim Persatuan Sepakbola Kota Bima (Persekobi) U 16 – 18 Tahun sedianya berada di Badung Bali untuk mengikuti Turnamen Piala Suratin PSSI, tanggal 27 – 30 Oktober. Namun Tim utusan Provinsi NTB itu gagal diberangkatkan, lantaran tidak memiliki anggaran.
Keberadaan pengurus Persekobi dan KONI Kota Bima pun dipertanyakan, bahkan dua organisasi itu dituding tidak mampu mengurus sepakbola. Padahal agenda yang terbilang besar itu harus dihadiri, guna membawa nama daerah dan Provinsi.
Pelatih Persekobi, Lukma H. Ismail mengaku sangat kecewa dengan sikap pengurus Persekobi dan KONI Kota Bima. padahal mereka hampir tiga bulan mempersiapkan diri dan melatih tim.
“Alasannya tidak diberangkatkan karena tidak ada anggaran, anggaran di KONI yang banyak itu dikemanakan,” tanya Lukman, Selasa (28/10).
Ia mengaku, selesai Rayon NTB, tim nya sudah berlatih keras. Mempersiapkan diri untuk bisa merebut kemenangan di tingkat yang lebih tinggi. “Para pemain juga kecewa, pembatalan ini sama halnya menghalangi para pemain muda itu meraih prestasi,” sorotnya.
Sudah berbagai cara dilakukan untuk menghubungi Ketua Umum. Awalnya disuruh hitung estimasi anggaran yang dibutuhkan. Hasilnya, kebutuhan tidak sampai Rp 100 juta. Tapi setelah diserahkan kebutuhan anggaran itu, justru dibatalkan.
Kata Lukman, gagal bertanding di Bali akan berdampak buruk bagi Persekobi. Ancamannya, di diskualifikasi oleh PSSI. Kedepannya pun bakal sulit, turnamen sepakbola juga terancam tidak bisa diikuti.
Padahal, lanjutnya, dengan kemampuan tim nya yang telah menjadi juara di Provinsi NTB, Persekobi mampu menyaingi tim lain yang juga mewakili Provinsinya masing-masing. Apalagi tim nya sering bertandang di sejumlah daerah di luar Bima. “Kita berangkat, kita menang. Kami yakin menang,” tegasnya.
Atas Kekecewaan itu, ia menuding KONI dan Persekobi tidak serius mengurus sepakbola di Kota Bima. Padahal di NTB, Kota Bima menjadi kiblat Sepakbola. “Jika sudah seperti ini, akan sulit membangun prestasi Bola di Kota Bima,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian Persekobi, Mulyono mengaku, gagal diberangkatkan karena TIDAK cukup anggaran. “Kalau dipaksakan juga, tetap tidak ada anggaran,” ujarnya.
Dalam waktu dekat juga, bakal diadakan sepakbola antar Kelurahan, dan turnamen itu juga butuh anggaran yang tidak sedikit.
*Bin