Kabupaten Bima, Kahaba.- Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok, namun sampai hari ini persediaan minyak goreng di retail modern untuk berbagai merk masih sulit didapatkan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Juraidin mengatakan, kendala saat ini pasokan dari produsen atau distributor yang mensuplai dari luar seperti CV Faria Desember 2021, sehingga 2 bulan terakhir ini tidak ada pasokan baru.
“Untuk agen-agen penyalur seperti Sumber Mas dan yang lainnya masih stok terbatas, harganya juga masih Rp 22.000,” ungkap Juraidin, saat di wawancara di ruang kerjanya, Senin (21/2).
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui kenapa masih dijual dengan harga lama, sementara pemerintah sudah memberlakukan HET. Jikapun itu stok lama, maka perlu dilaporkan dan pemerintah yang akan membayar selisih dari harga pembelian.
“Kalau memang masih stok lama, harusnya melaporkan dengan selisih pembelian mereka kepada distributor, agar pemerintah yang akan mengganti kerugian mereka,” bebernya.
Juraidin juga mengungkapkan, terakhir pihaknya melaksanakan rapat dengan Kementerian Perdagangan diarahkan untuk pemberlakuan HET. Pemerintah Pusat juga menjanjikan dalam waktu 2 pekan ke depan persediaan minyak goreng sampai di tingkat pasar sesuai Het sudah mulai normal.
“2 pekan ke depan pihak distributor dan suplayer akan memproduksi 3 kali lipat dari biasa,” tandasnya.
Disinggung soal adaya informasi membeli minyak goreng harus membawa kartu vaksin dan KTP, pihaknya membantah informasi itu, sebab sejauh ini pihaknya belum menerima informasi seperti itu.
“Yang pasti informasi itu hoax,” tegasnya.
*Kahaba-09